Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menyiapkan dana hibah sekitar Rp10 triliun untuk program perluasan tanam tanaman pangan nasional seluas 870.000 hektare (ha) guna memperkuat ketahanan pangan dan mengejar percepatan produksi.
Ia menjelaskan program tersebut merupakan bagian dari strategi transformasi pertanian yang diarahkan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan, terutama melalui optimalisasi lahan-lahan yang belum dimanfaatkan.
“Kita akan tanam 870.000 hektare seluruh Indonesia, dan itu hibah, kurang lebih (anggaran) Rp10 triliun,” kata Amran dalam Sidang Pleno IV Munas XI Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2025 di Jakarta, Jumat.
Ia menegaskan pemerintah memaksimalkan tahapan realisasi pada akhir 2025 hingga dua tahun ke depan, terutama untuk lahan-lahan yang telah terverifikasi dan siap digarap pada musim tanam berikutnya.
Lebih lanjut, pemerintah juga mempercepat proses verifikasi dan pelaksanaan di lapangan melalui mekanisme penyelesaian langsung, bukan sekadar tindak lanjut administratif.
Amran menyebutkan percepatan perluasan tanam penting dilakukan untuk menjaga stabilitas pangan nasional mengingat ketahanan pangan berkaitan langsung dengan ketahanan negara serta kesiapan Indonesia menghadapi gejolak pangan global.
“Ketahanan pangan itu identik dengan ketahanan negara. (Apabila) Pangan bermasalah, kan negara buyar,” ungkapnya.
Amran juga membuka ruang kemitraan dengan berbagai lembaga masyarakat dan pemilik lahan produktif, termasuk organisasi kemasyarakatan untuk memastikan lahan tidak dibiarkan menganggur dan dapat segera ditanami.
Dia kemudian mengungkap akan berkolaborasi dan bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai salah satu mitra koordinasi satu pintu.
“Termasuk MUI kalau punya lahan, kita tanami. Kami menunggu lahan-lahan milik para alim ulama MUI yang belum ditanami. Kirimkan proposalnya, pasti kami tanami," ujar dia.
Dalam forum yang sama, Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar menilai potensi pertanian Indonesia sangat besar dan perlu dioptimalkan melalui sinergi lintas lembaga agar kekayaan alam memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat.
Ia menilai program perluasan tanam yang dipaparkan Kementan sejalan dengan amanat konstitusi mengenai pengelolaan sumber daya alam serta tema kemandirian bangsa yang diusung dalam forum nasional tersebut.
“MUI melihat apa yang dilakukan Pak Menteri ini bagian dari mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada bangsa ini. Alam kita sangat kaya dan lengkap, tinggal bagaimana dikelola dengan kerukunan, persatuan dan sinergi,” kata Anwar.
Pelaksanaan program tersebut disertai dukungan bibit, mekanisasi pertanian dan pendampingan teknis untuk memastikan peningkatan produksi secara berkelanjutan.
Selain perluasan tanam, strategi Kementan juga meliputi penguatan hilirisasi komoditas perkebunan, modernisasi alat tanam otomatis, serta penanganan tata niaga pangan guna menjaga stabilitas harga dan pasokan bagi masyarakat.
Baca juga: Mentan Amran: Akhir Desember Indonesia swasembada beras
Baca juga: Pemerintah bangun pabrik pakan dengan anggaran Rp20 triliun
Baca juga: Mentan: Kios dan distributor mulai patuhi penuruan harga pupuk subsidi
Pewarta: Aria Ananda
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































