Mentan: Program perkebunan buka 1,6 juta lapangan kerja

2 months ago 13

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan program pengembangan perkebunan dan hortikultura yang sedang dijalankan pemerintah akan membuka 1,6 juta lapangan kerja dalam kurun waktu dua tahun.

Amran saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, mengatakan upaya tersebut dilakukan melalui optimalisasi anggaran sebesar Rp9,95 triliun.

Anggaran itu difokuskan pada pemberian benih dan bibit gratis kepada petani di seluruh Indonesia. Program ini meliputi pengembangan komoditas seperti kakao, kopi, kelapa dalam, mente, dan pala di lahan seluas sekitar 800 ribu hektare.

"Kita akan berikan benih, bibit, pada seluruh petani Indonesia. Kakao, kopi, kelapa dalam, mente, pala, itu kurang lebih 800 ribu hektare seluruh Indonesia, dan itu gratis. Akan membuka lapangan kerja 1,6 juta orang dalam waktu paling lambat dua tahun," kata Amran.

Amran menyampaikan hal tersebut usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Ini 5 program pemerintah yang diproyeksikan serap jutaan tenaga kerja

Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa pemerintah terus memperkuat agenda hilirisasi sektor pertanian sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk, membuka lapangan kerja, dan mempercepat pemerataan kesejahteraan rakyat.

"Added value-nya harus ada di Indonesia. Nah, kalau ini kita lakukan terus-menerus, membuka lapangan kerja, menekan kemiskinan, kemudian meningkatkan kesejahteraan, kemudian mengurangi pengangguran," ujarnya.

Amran menegaskan bahwa potensi ekonomi dari hilirisasi komoditas kelapa sangat besar.

"Kemudian kita hilirisasi nanti itu dari kelapa dalam menjadi coconut milk. Jadi ini VCO (Virgin Coconut Oil), harganya bisa naik 100 kali lipat. Kalau 100 kali lipat, kita hitungan rata-rata saja, itu bisa menghasilkan 2.400 triliun. Katakanlah separuh saja, kali lima puluh, itu menghasilkan 1.200 triliun, devisa. Itu baru kelapa," kata Amran.

Baca juga: Wamentan tekankan produktivitas sawit dukung program prioritas

Selain kelapa, pemerintah juga menyiapkan hilirisasi untuk komoditas gambir yang selama ini menyuplai 80 persen kebutuhan dunia.

Produk turunannya dapat digunakan untuk bahan tinta pemilu hingga kebutuhan rumah tangga. Langkah serupa juga diterapkan pada komoditas sawit yang dikuasai pemerintah.

Amran menyebut bahwa tandan buah segar (TBS) akan diolah menjadi biofuel, minyak goreng, margarin, hingga mentega.

"Kami melakukan sekarang akselerasi hilirisasi kakao, mente, kelapa dalam, lada, dan lain-lain. Kita hilirisasi khususnya kelapa dalam, ini menarik. Ini bisa dilihat datanya 33 juta, tahun lalu hanya 29 juta ton," ucap Amran.

Baca juga: Mentan: Hilirisasi upaya tingkatkan nilai tambah sektor perkebunan

Baca juga: Mentan: 1,6 juta lapangan kerja baru dari hilirisasi perkebunan

Baca juga: Mentan ajak Kadin Indonesia terlibat pengembangan pertanian-perkebunan

Pewarta: Fathur Rochman/Genta Tenri Mawangi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |