Tanah Laut, Kalsel (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki potensi cetak sawah seluas 195.664 hektare (ha).
Menurut Mentan, potensi luas lahan di Provinsi Kalsel tersebut untuk mendukung program strategis nasional terkait swasembada pangan, meningkatkan produktivitas pertanian, serta memperkuat pasokan pangan nasional.
"Ini bukan sekadar program pemerintah, tetapi juga harapan bersama untuk masa depan pertanian Indonesia," kata Mentan Amran, saat meninjau cetak sawah, di Desa Bati Bati, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalsel, Selasa.
Mentan bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar dan Penjabat Bupati Tanah Laut Syamsir Rahman meninjau lokasi cetak sawah seluas 236 ha di Desa Bati Bati.
Proyek tersebut dikelola menggunakan metode rawa lebak dengan melibatkan pembuatan saluran irigasi dan tanggul guna meningkatkan produktivitas lahan pertanian.
Saat ini, program Cetak Sawah Rakyat (CSR) Prioritas Satu di Desa Bati Bati, Kabupaten Tanah Laut, mencakup land clearing seluas 2.100 meter persegi dan pembuatan tanggul sepanjang 4.800 meter persegi.
Mentan menegaskan kunjungan ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengoptimalkan potensi sektor pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
"Saya harap saat saya kembali ke sini, progres sudah selesai," ujar Amran menegaskan.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mendukung penuh program Cetak Sawah Rakyat dan Optimalisasi Lahan (Oplah) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
"Ini langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian bangsa, serta Kalsel siap mendukung penuh implementasi program ini," kata Roy.
Baca juga: Mentan petakan 500 ribu hektare cetak lahan sawah di Kalsel
Baca juga: Mentan tinjau program swasembada pangan tiga provinsi di Kalimantan
Pewarta: Taufik Ridwan/Latif Thohir
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024