Mensos: Data tunggal sosial ekonomi akan punya standar lebih jelas

1 month ago 14

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial, Saifullah Yusuf memastikan data tunggal sosial ekonomi yang disusun Badan Pusat Statistik (BPS) nantinya memiliki standar ukur yang lebih jelas dari data-data yang ada sebelumnya.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, Mensos berharap nantinya program pemerintah lebih tepat sasaran.

Baca juga: Mensos terima kunjungan BPS soal perkembangan integrasi data tunggal

"Kami bersyukur dan bergembira seluruh proses yang dilakukan BPS berjalan lancar," kata Mensos dalam konferensi pers bersama Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rapat Terkait Data Tunggal Sosial Ekonomi di kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta.

Ia menjelaskan data tunggal tersebut nantinya bersifat dinamis, sebab akan ada penduduk yang wafat, pindah tempat, dan lainnya.

"Tapi, standar untuk mengukur itu sudah lebih jelas. Lebih-lebih ini sama, kalau dulu kan kadang ukurannya beda-beda," imbuhnya.

Ia memastikan Kemensos bersama BPS sudah berdiskusi untuk mengantisipasi dinamika data tunggal tersebut.

"Harapannya nanti kalau sudah selesai, benar-benar menjadi data tunggal sosial ekonomi, ini tentu sesuai dengan harapan Presiden," kata Mensos.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pihaknya rutin berkoordinasi dengan kementerian terkait integrasi data tunggal.

Adapun mengenai target, katanya, BPS dapat menghasilkan data tunggal sosial ekonomi pada tahun 2025 seperti harapan Presiden Prabowo.

"Nantinya data tunggal ini yang menjadi basis data pada saat melakukan kebijakan-kebijakan berikutnya," katanya.

Ia menambahkan jika data tunggal selesai diintegrasikan, tidak ada lagi perbedaan data yang digunakan untuk program sosial maupun program lainnya.

Data tunggal tersebut nantinya diserahkan kepada Kepala Bappenas, Menteri Sosial, dan Menteri Koordinator PM.

Baca juga: Wamensos: Semua bansos 2025 harus berpatokan Data Tunggal Terpadu

Baca juga: Kemensos integrasikan data tunggal terpadu untuk bansos tepat sasaran

"Data tunggal itu adalah proses integrasi semua data, sehingga nanti di dalam data tunggal itu jumlah orang yang tercatat kira-kira akan sama dengan jumlah populasi Indonesia," katanya.

Ia menjelaskan empat tahapan dalam memproses data tunggal. Tahapannya terdiri atas penunggalan individu, penunggalan keluarga, dan cek ulang dengan data lain, seperti data PLN hingga BPJS Kesehatan.

"Terakhir, adalah proses pemeringkatan," ujarnya.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |