Menkomdigi sebut 397 BTS dibangun di Papua selama satu tahun KMP

5 days ago 7

Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyampaikan bahwa pemerintah telah membangun 397 Base Transceiver Station (BTS) di wilayah Papua selama satu tahun masa kerja Kabinet Merah Putih (KMP).

Menurut Meutya, pembangunan infrastruktur tersebut telah membuka akses jaringan internet di hampir 2.000 titik di berbagai wilayah Papua. Pembangunan ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dalam memperkuat infrastruktur jaringan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Prinsipnya pada pilar infrastruktur digital adalah bagaimana pembangunan infrastruktur terus berjalan, terutama di wilayah 3T. Ada 397 BTS yang dibangun di Papua dalam masa sejak 20 Oktober sampai sekarang. Ini memberikan akses kepada hampir 2.000 titik di Papua," kata Meutya saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa.

Baca juga: Kemkomdigi buka kolaborasi sektor digital dengan Pemkot Subulussalam

Ia menjelaskan, keberadaan BTS tersebut telah memberikan manfaat bagi masyarakat, termasuk pelajar yang kini dapat lebih mudah mengakses internet di daerah pelosok.

"Jadi kalau dulu anak-anak di Papua ketika ujian harus mencari sinyal dari gunung ke bawah, sekarang sudah bisa (mengakses internet) di beberapa titik," ujarnya.

Meutya menegaskan, Kemkomdigi akan terus memperluas cakupan jaringan internet secara bertahap agar semakin banyak wilayah yang belum terkoneksi bisa mendapat akses internet.

Baca juga: Kominfo: Faktor alam hambat pembangunan BTS di wilayah 3T di Asmat

"Kita akan lakukan secara bertahap, mudah-mudahan di tahun depan bisa lebih banyak lagi titik yang kita jangkau," ucapnya.

Selain memaparkan capaian pembangunan infrastruktur digital, Meutya juga menyebutkan sejumlah program lain yang dijalankan Kemkomdigi selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Di bidang keamanan ruang digital, Kemkomdigi telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas) serta Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN) yang bertujuan melindungi anak-anak dari paparan konten negatif di ruang digital.

Baca juga: BAKTI: Tidak ada lokasi baru pembangunan BTS

"Kita juga telah melapor ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) 30 ribu akun dan kita telah men-take down 3 juta akun yang terkait dengan konten-konten negatif di ranah digital, dan sebagainya," tambahnya.

Sementara di bidang literasi digital, Kemkomdigi terus menggandeng berbagai platform digital untuk melakukan edukasi kepada masyarakat. Dengan lebih dari 220 juta pengguna internet di Indonesia, pemerintah menilai kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat.

"Karena itu kita juga menggandeng para stakeholder, platform-platform untuk melakukan hal yang sama, agar masyarakat lebih cakap digital," kata Meutya.

Baca juga: Pariaman dapat tambahan empat BTS atasi 'blankspot'

Baca juga: Anggota DPR RI usulkan penambahan enam tower BTS di Kabupaten Solok

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |