Menkomdigi minta LPP siarkan tayangan mencerdaskan dan mempersatukan

4 days ago 7

Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta lembaga-lembaga penyiaran publik (LPP) untuk menyiarkan tayangan-tayangan yang mencerdaskan dan mempersatukan.

"Kita perlu mengembalikan budaya menonton tayangan berkualitas. LPP harus jadi rumah bagi konten yang mencerdaskan, mempersatukan, dan menghibur secara sehat," kata Meutya dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu.

"Kita butuh media publik yang kuat untuk menyampaikan narasi pembangunan yang objektif dan mencerahkan, bukan sekadar konten viral yang memecah belah," katanya dalam acara halalbihalal bersama insan penyiaran yang antara lain dihadiri oleh pejabat LKBN ANTARA, RRI, TVRI, serta perwakilan Komisi VII DPR RI.

Meutya juga menyoroti tantangan-tantangan yang dihadapi perusahaan media massa konvensional pada era digital, termasuk penurunan belanja iklan dan pergeseran perhatian publik ke media sosial.

Ia menggarisbawahi perlunya langkah afirmatif dari negara untuk memastikan LPP bisa terus relevan dan berdaya saing.

"Saat ini media konvensional butuh dukungan nyata, bukan hanya anggaran, tapi juga kebijakan afirmatif dan ekosistem yang sehat," katanya.

​​​​​​​Baca juga: Kemkomdigi bahas sembilan isu penyiaran dalam multi-platform

Baca juga: Kemkomdigi bahas model penggabungan TVRI, RRI, dan ANTARA

Meutya juga mengemukakan wacana untuk mengintegrasikan LPP, menyinergikan TVRI, RRI, dan ANTARA dalam satu ekosistem komunikasi publik nasional.

Ia mengatakan bahwa gagasan tersebut dapat dikaji kembali dalam upaya untuk mewujudkan konsistensi narasi, perluasan jangkauan siaran, dan efisiensi lembaga penyiaran publik.

Di samping itu, Meutya berpesan kepada para pengelola lembaga penyiaran publik untuk mempererat kolaborasi dalam menjaga eksistensi media nasional.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanti berharap lembaga-lembaga penyiaran publik bisa terus menyajikan berita yang benar dan membantu mengedukasi masyarakat melalui siaran-siarannya.

"Jadi harapannya pada media negara ini, karena kita sudah tidak tahu mana berita benar dan yang salah," kata Evita.

Baca juga: Menkomdigi minta industri TV perkaya konten edukasi

Baca juga: Indeks kualitas program siaran meningkat menurut KPI

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |