Menko Yusril: Bangsa yang besar menghargai sejarah dan budaya sendiri

2 hours ago 2
"Dari sini, kita bisa belajar untuk terus melangkah dengan berpegang pada nilai dan kearifan yang diwariskan para pendahulu,"

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menegaskan bangsa yang besar merupakan bangsa yang menghargai sejarah dan budayanya sendiri.

"Dari sini, kita bisa belajar untuk terus melangkah dengan berpegang pada nilai dan kearifan yang diwariskan para pendahulu," ujar Yusril dalam kunjungan kerja ke Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, Senin, seperti dikonfirmasi di Jakarta.

Pulau Penyengat dikenal sebagai pusat peradaban Melayu yang kaya akan sejarah, budaya, dan spiritualitas. Melalui kunjungan tersebut, Yusril berharap generasi muda dapat semakin mengenal dan mencintai akar budayanya.

Dalam kunjungan yang sarat nilai sejarah dan budaya tersebut, Menko melakukan ziarah ke sejumlah makam tokoh penting Melayu serta mengikuti prosesi adat Melayu sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya setempat.

Kegiatan diawali dengan ziarah ke Makam Engku Putri Raja Hamidah dan Makam Raja Ali Haji, tokoh yang dikenal sebagai perintis Bahasa Indonesia melalui karya monumentalnya Gurindam Dua Belas.

Yusril juga menyempatkan diri menunaikan ibadah di Masjid Raya Sultan Riau, yakni masjid bersejarah yang menjadi ikon Pulau Penyengat. Selain itu, ia mengunjungi Rumah Adat Melayu untuk meninjau pelestarian nilai-nilai tradisi di kawasan tersebut.

Dia menyebut kunjungan tersebut bukan sekadar agenda seremonial, melainkan upaya untuk meneguhkan kembali jati diri bangsa melalui warisan budaya.

"Pulau Penyengat adalah titik penting lahirnya peradaban Melayu dan akar Bahasa Indonesia. Kita perlu merawat tempat ini, karena dari sini lah tumbuh nilai-nilai kebangsaan yang menjadi dasar persatuan kita,” ujar dia.

Kunjungan juga diwarnai dengan prosesi adat meminang yang dilakukan oleh Menko Yusril. Dalam prosesi itu, dia menerima gelar kehormatan adat Datuk Sri Indra Narawangsa dari Lembaga Adat Melayu sebagai bentuk penghargaan atas kiprahnya dalam menjaga nilai-nilai hukum, kebudayaan, dan persatuan bangsa.

Baca juga: Yusril: Kolaborasi akademisi-praktisi penting dalam reformasi hukum

Baca juga: Pemerintah bakal pulangkan napi terorisme dari Filipina tahun depan

Baca juga: Yusril: Belum ada pembahasan pemulangan Reynhard Sinaga dengan Inggris

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |