Menko AHY tekankan beautifikasi dalam optimalisasi Bandara Ngurah Rai

1 month ago 9
Optimasi layanan kebandarudaraan yang pertama dengan beautifikasi tata kelola, ini kata lain, sehingga kita tidak langsung berpikir harus membangun terminal baru, memperbesar runway, tapi fokus pada apa yang sudah ada kita optimalkan

Badung (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono menekankan upaya beautifikasi atau mempercantik bandara dalam upaya mengoptimalkan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi di Kabupaten Badung, Kamis, di mana menurut AHY untuk mengoptimasi layanan bandara di Bali Selatan ini tidak harus dengan memperbanyak terminal.

“Optimasi layanan kebandarudaraan yang pertama dengan beautifikasi tata kelola, ini kata lain, sehingga kita tidak langsung berpikir harus membangun terminal baru, memperbesar runway, tapi fokus pada apa yang sudah ada kita optimalkan,” kata dia.

Dalam menentukan strategi optimalisasi Bandara I Gusti Ngurah Rai, Menko Infra turut mengajak Menteri Ekonomi Kreatif, Wakil Menteri Perhubungan, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Wakil Menteri Perdagangan, jajaran sejumlah kementerian lain, Injourney, dan Pemda Bali yang dapat mendukung program ini.

Menurut dia, mendukung konektivitas bandara di Bali ini penting, sebab Ngurah Rai menjadi infrastruktur transportasi udara tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta.

“60 persen dari penumpangnya merupakan wisatawan mancanegara, jadi potensinya luar biasa, Bali juga selama ini menjadi tulang punggung pariwisata nasional termasuk ekonomi kreatif yang berkembang di sini, sehingga tugas kami semua ingin meyakinkan kapasitas bandara bisa semakin baik,” ujarnya.

Menfo Infra mencatat per tahunnya Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani 23-25 juta penumpang, dengan mengoptimalkan apa yang sudah ada diharapkan mampu meningkatkan kapasitas hingga 32 juta penumpang per tahun.

Dalam rapat koordinasi optimasi bandara, selain beautifikasi, hal yang dapat dilakukan menurutnya adalah digitalisasi, dimana nantinya manajemen bandara dapat meningkatkan performanya.

“Harus menggunakan teknologi terkini yang cerdas untuk membantu management airport slot time, juga menganalisa trafik, benar-benar harus dipersiapkan menampung kapasitas penumpang tiap tahunnya dalam jumlah besar dan lebih besar,” ujarnya.

AHY juga menekankan masalah yang perlu dipecahkan tidak hanya kapasitas di dalam bandara, namun juga akses penumpang ketika keluar, sebab Bali kerap mengalami kemacetan.

Salah satu yang disinggungnya adalah rencana mengurai kemacetan dengan moda transportasi lainnya berupa taksi air.

“Di beberapa negara juga ada konsep taksi air, ini bisa menghubungkan Ngurah Rai dengan beberapa tujuan wisata termasuk ke Canggu ke arah utara,” kata Menko Infra.

Baca juga: AHY akui tak tahu soal HGB pagar laut saat jabat Menteri ATR/BPN

Baca juga: "Giant sea wall" jadi perhatian Presiden, studi kelayakan tinjau ulang

Baca juga: Menko AHY: Platform MELAJU hadirkan solusi infrastruktur berkelanjutan

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |