Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa banyak kasus pasien pengidap tuberkulosis (TBC) yang gagal sembuh karena lamanya durasi pengobatan dan banyaknya jumlah obat yang harus dikonsumsi setiap harinya.
Dalam sesi diskusi mengenai kesehatan di Jakarta, Sabtu, Menkes mengatakan bahwa pengobatan TBC yang sudah berjalan mengharuskan pasien meminum 4-6 tablet per hari dalam jangka waktu 6-22 bulan tanpa berhenti.
"Karena ini banyak yang gagal selesai minum obat, karena nggak tahan dia minum obat selama ini. Padahal kalau enggak tahan, enggak sembuh dia," kata Menkes.
Budi menjelaskan bahwa pada kenyataannya, pasien sulit untuk mengonsumsi obat setiap hari tanpa putus selama minimal 6 bulan untuk sembuh dari TBC.
Baca juga: Vaksin TBC: antara kepentingan global dan kemandirian nasional
Oleh karena itu, pada tahun lalu pemerintah telah meluncurkan pengobatan TBC dari maksimal 22 bulan, menjadi 6 bulan saja.
Tak cukup sampai di situ, pemerintah juga tengah melakukan uji klinis (clinical trial) terhadap vaksin M72 yang bisa menyembuhkan pasien TBC hanya 90 hari.
"Sekarang kita lagi lakukan clinical trial, yang 6 bulan ini kita mau turunkan mungkin hanya 90 hari, terus lakukan kasus 1 suntikan," kata Budi.
Menurut Budi, suntikan Vaksin M72 efektif untuk mengendalikan TBC sebagai penyakit menular, sama halnya dengan pandemi COVID-19 yang dapat ditangani melalui vaksin.
Baca juga: Ahli: Siapkan 4A guna sukseskan peran vaksin M72 dalam eradikasi TB
Budi menilai seluruh kasus pandemi di dunia bisa berhenti dengan ditemukannya vaksin, termasuk pada kasus cacar dan COVID-19 di Indonesia.
"Dulu pandemi yang mengerikan namanya cacar. Kalau saya dilihatin bahunya masih ada goresannya. Cuma Karena pandemi itu sudah hilang, adik-adik itu lengannya lebih mulus. Karena tidak (terkena) cacar," kata Budi.
Budi mencatat bahwa kasus TBC menjadi penyakit menular paling banyak yang membunuh masyarakat di dunia, maupun Indonesia. Di Indonesia, penyakit ini telah merenggut 125 ribu nyawa per tahun, atau dua meninggal setiap lima menit.
Baca juga: Soal kasus TBC, Pramono: Belum perlu ditanggapi berlebihan
Baca juga: Menkes pastikan keamanan vaksin TB yang sedang diuji klinis tahap 3
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025