Mengenal paus orca dan habitatnya

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Paus orca atau dikenal juga dengan sebutan killer whale merupakan salah satu mamalia laut paling ikonik di dunia. Meski sering disebut sebagai paus pembunuh, orca sejatinya merupakan anggota terbesar dari keluarga lumba-lumba (Delphinidae), yang mencakup semua spesies lumba-lumba dan beberapa jenis paus bergigi seperti pilot whale.

Orca dikenal sebagai predator puncak di lautan dan memiliki distribusi paling luas dibandingkan cetacea lainnya—sekelompok mamalia laut yang mencakup paus dan lumba-lumba. Spesies ini ditemukan di seluruh samudra, dari wilayah kutub yang dingin hingga perairan tropis seperti Indonesia.

Ciri fisik dan perilaku sosial


Secara fisik, orca memiliki warna tubuh hitam di bagian atas dan putih di bagian bawah, serta bercak putih di dekat mata dan saddle patch berwarna abu-abu atau putih di belakang sirip punggung. Pola ini bervariasi pada tiap individu dan populasi.

Orca merupakan hewan sosial yang hidup dalam kelompok keluarga bernama pod, terdiri dari beberapa hingga puluhan individu. Pod biasanya berisi kerabat dari garis ibu, dan hubungan antaranggota terjalin erat. Dalam kelompoknya, orca berkomunikasi menggunakan suara berupa klik, siulan, dan panggilan bernada tinggi. Menariknya, tiap pod memiliki "dialek" tersendiri yang diturunkan secara budaya.

Dalam hal makanan, orca memiliki pola makan yang bervariasi tergantung populasi dan wilayah. Beberapa memakan ikan seperti salmon, sementara lainnya berburu mamalia laut seperti anjing laut, lumba-lumba, atau cumi-cumi. Mereka kerap berburu secara berkelompok dan terorganisir layaknya kawanan serigala laut.

Persebaran global dan kemunculan di Indonesia

Meskipun paus orca umumnya ditemukan di wilayah perairan dingin seperti Alaska, Norwegia, dan Antartika, kemunculannya di wilayah tropis, termasuk Indonesia, bukan hal yang mustahil. Orca pernah tercatat muncul di sejumlah perairan Indonesia, seperti Alor, Anambas, Uluwatu (Bali), Maratua (Kalimantan Timur), Teluk Manado, Raja Ampat, serta Biak dan Flores Timur.

Pada tahun 2023, kemunculan orca di perairan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara, menjadi viral setelah terekam oleh penyelam dan diunggah ke media sosial. Menurut keterangan penyelam, terlihat sekitar tujuh ekor orca berenang anggun di sekitar perairan tersebut.

Kemunculan paling terbaru terjadi pada Januari 2025, saat Konservasi Indonesia dan Conservation International mencatat keberadaan orca di perairan Kaimana, Papua Barat. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bertanggal 10 Januari 2025 dan menjadi catatan pertama kemunculan orca di kawasan Important Marine Mammal Area (IMMA) Kaimana.

Dalam penelitian tersebut, orca tercatat berinteraksi dengan perikanan bagan apung di wilayah tersebut. Selain orca, tercatat pula kemunculan mamalia laut lainnya seperti lumba-lumba bungkuk (Sousa sahulensis), lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik (Tursiops aduncus), lumba-lumba pemintal (Stenella longirostris), serta paus Bryde (Balaenoptera edeni).

Ancaman terhadap populasi orca

Secara global, populasi orca diperkirakan mencapai 50.000 individu, dengan sekitar 2.500 individu hidup di Samudra Pasifik Timur Laut. Namun, beberapa populasi mengalami penurunan signifikan, seperti kelompok Southern Resident yang kini hanya tersisa sekitar 75 individu akibat dampak perburuan, pencemaran, dan kelangkaan mangsa utama mereka seperti salmon Chinook.

Ancaman utama terhadap orca meliputi keterikatan pada alat tangkap ikan, kekurangan makanan akibat penangkapan berlebihan, pencemaran bahan kimia, tumpahan minyak, serta gangguan dari aktivitas kapal dan kebisingan bawah laut. Kebisingan dari kapal, misalnya, dapat mengganggu komunikasi dan aktivitas berburu orca.

Upaya perlindungan

Di Amerika Serikat, seluruh populasi orca dilindungi melalui Marine Mammal Protection Act (MMPA). Dua populasi mendapat perlindungan tambahan: Southern Resident Distinct Population Segment yang terdaftar sebagai spesies terancam punah di bawah Endangered Species Act (ESA), serta AT1 Transient stock yang ditetapkan sebagai populasi menurun di bawah MMPA.

Upaya konservasi dilakukan dengan menetapkan habitat kritis, merehabilitasi stok mangsa, mengatur aktivitas kelautan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan mamalia laut ini.

Baca juga: Paus orca yang tersesat di sungai Prancis ditemukan dalam kondisi mati

Baca juga: Keputusan suntik mati untuk paus orca terdampar di Prancis

Baca juga: Prancis akan pandu paus pembunuh kembali ke laut dengan suara orca

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |