Jakarta (ANTARA) - Menjaga fokus saat belajar di era digital seperti sekarang bukan perkara mudah. Gangguan bisa datang dari mana saja notifikasi ponsel, media sosial, hingga pikiran yang mudah terdistraksi oleh hal-hal sepele. Akibatnya, waktu belajar yang seharusnya produktif justru terbuang sia-sia, dan materi yang dipelajari pun sulit benar-benar dipahami.
Kondisi inilah yang akhirnya mendorong banyak orang untuk mencari cara agar tetap fokus dan efisien dalam mengatur waktu. Salah satu metode yang populer di kalangan pelajar, mahasiswa, hingga profesional adalah metode Pomodoro sebuah teknik sederhana yang membantu membagi waktu belajar agar lebih teratur dan terhindar dari gangguan.
Baca juga: Metode pembelajaran melalui seni asah keterampilan berbahasa
Asal-usul metode Pomodoro
Metode Pomodoro pertama kali dikenalkan oleh Francesco Cirillo, seorang mahasiswa asal Italia pada akhir 1980-an. Saat itu, Francesco merasa kesulitan mempertahankan fokus dalam belajar. Untuk mengatasinya, ia mencoba membagi waktu belajar dalam interval tertentu, menggunakan timer dapur berbentuk tomat sebagai alat bantu. Dari sinilah nama "Pomodoro" berasal, yang dalam bahasa Italia berarti tomat.
Dengan membagi waktu belajar menjadi beberapa sesi, Francesco menemukan bahwa fokusnya jauh lebih terjaga, dan rasa lelah mental bisa dikendalikan. Sejak saat itu, metode ini terus berkembang dan banyak diterapkan oleh berbagai kalangan untuk meningkatkan produktivitas.
Cara kerja teknik Pomodoro
Secara sederhana, metode Pomodoro membagi waktu belajar atau bekerja ke dalam sesi-sesi fokus selama 25 menit, yang disebut sebagai Pomodoro. Setiap sesi diikuti oleh waktu istirahat singkat selama 5 menit. Setelah menyelesaikan empat sesi, seseorang disarankan untuk mengambil istirahat yang lebih panjang, yaitu sekitar 15 hingga 20 menit.
Baca juga: Pengamat: Study tour efektif sebagai metode belajar siswa
Berikut langkah-langkah sederhananya:
- Tentukan tugas atau pekerjaan yang ingin diselesaikan.
- Fokuskan diri untuk mengerjakannya selama 25 menit tanpa gangguan.
- Setelah 25 menit, beri jeda istirahat selama 5 menit.
- Ulangi siklus ini sebanyak empat kali.
- Setelah empat sesi, ambil istirahat lebih lama sekitar 15-20 menit.
Prinsip utama dari metode ini adalah menjaga keseimbangan antara waktu fokus dan waktu jeda, agar pikiran tetap segar dan produktivitas tetap stabil.
Manfaat menerapkan metode Pomodoro
Metode Pomodoro tidak hanya sekadar membantu mengatur waktu, tapi juga memberikan berbagai manfaat lain, seperti:
- Mengurangi distraksi yang sering muncul saat belajar atau bekerja.
- Meningkatkan kesadaran diri dalam menentukan prioritas.
- Mendorong motivasi untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Menghindari kebiasaan multitasking yang bisa mengurangi kualitas hasil pekerjaan.
- Mengatur ritme kerja agar lebih terstruktur dan tidak berlebihan.
Perlu diketahui bahwa metode ini efektif untuk kerja individu, namun belum tentu cocok diterapkan saat bekerja atau belajar secara berkelompok. Hal ini disebabkan perbedaan gaya belajar dan kemampuan fokus tiap orang.
Selain itu, adanya alarm atau pengingat waktu di tengah diskusi bisa mengganggu ritme kelompok. Meski begitu, prinsip dasar Pomodoro tetap bisa diadaptasi dalam aktivitas bersama dengan menyesuaikan durasi sesi dan waktu istirahat sesuai kesepakatan kelompok.
Baca juga: Mendikdasmen kenalkan metode belajar matematika untuk siswa PAUD
Baca juga: Kemendiktisaintek perkuat “critical thinking” dalam metode belajar
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025