Mengenal apa itu NPD beserta gejalanya

3 weeks ago 4

Jakarta (ANTARA) - Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang tampak sangat percaya diri, suka memamerkan diri, namun tidak peka terhadap perasaan orang lain? Atau mungkin seseorang yang merasa dirinya selalu paling benar dan pantas diperlakukan secara istimewa? Bisa jadi, orang tersebut mengalami gangguan kepribadian narsistik, atau dalam istilah medis disebut Narcissistic Personality Disorder (NPD).

NPD adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan rasa percaya diri yang berlebihan, perilaku manipulatif, serta kebutuhan konstan akan perhatian dan pujian. Individu dengan gangguan ini sering kali tidak menyadari bahwa dirinya mengalami masalah, sehingga cenderung sulit membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, baik dalam konteks pribadi, sosial, maupun profesional.

Gangguan ini biasanya mulai terlihat pada masa remaja atau awal dewasa. Penyebabnya tidak dapat dipastikan secara mutlak, namun para ahli sepakat bahwa kombinasi antara faktor genetik, lingkungan, dan pola asuh memiliki peran besar dalam perkembangannya.

Baca juga: Konten digital yang digandrungi Gen Z selama Ramadhan

Penyebab Narcissistic Personality Disorder

Meskipun penyebab pasti NPD belum diketahui secara jelas, beberapa faktor yang diyakini berkontribusi terhadap gangguan ini antara lain:

1. Faktor genetik
Individu dengan riwayat keluarga yang mengalami NPD lebih berisiko mengembangkan gangguan serupa.

2. Pengalaman masa kecil
Trauma, penolakan, pengabaian, atau kurangnya dukungan emosional selama masa kanak-kanak dapat membentuk pola kepribadian narsistik.

3. Gaya pengasuhan
Anak-anak yang terlalu dimanjakan, selalu dipuji secara berlebihan tanpa dasar yang jelas, atau diasuh dengan cara overprotektif, dapat tumbuh dengan harapan untuk terus mendapat perlakuan istimewa.

4. Budaya dan lingkungan
Budaya yang mengutamakan individualisme dan kebebasan pribadi lebih rentan memunculkan gangguan NPD dibanding budaya kolektif yang menekankan kebersamaan.

Baca juga: 6 negara yang terapkan batasan umur pengguna medsos dan platform

Gejala NPD

​​​​​​​Agar lebih memahami bagaimana gangguan ini mempengaruhi perilaku seseorang, berikut adalah beberapa gejala umum dari narcissistic personality disorder:

1. Merasa berhak mendapat perlakuan istimewa
Penderita NPD merasa pantas mendapatkan perlakuan khusus. Bila harapan tersebut tidak terpenuhi, mereka bisa merasa tersinggung, marah, atau bersikap agresif.

2. Selalu membutuhkan pujian dan kekaguman
Mereka haus akan pengakuan dan sering menyombongkan pencapaiannya demi mendapatkan perhatian.

3. Menolak kritik dan selalu merasa benar
Penderita sulit menerima masukan, cenderung menolak kritik, dan bersikap defensif, walaupun secara emosional mereka sebenarnya rapuh.

4. Bersikap manipulatif
Pada awalnya mereka tampak menarik dan menyenangkan, tetapi di balik itu mereka sering memanfaatkan orang lain untuk kepentingan pribadi.

5. Eksploitasi sosial
Mereka membangun hubungan berdasarkan keuntungan yang bisa didapatkan, seperti status sosial atau materi.

6. Minim teman dekat
Karena sering menciptakan konflik dan hubungan yang tidak seimbang, penderita NPD jarang memiliki hubungan pertemanan yang mendalam dan bertahan lama.

7. Kepercayaan diri palsu
Mereka tampil percaya diri dan dominan, namun sebenarnya hanya menutupi harga diri yang rendah.

8. Kurangnya empati
Penderita cenderung tidak peduli pada perasaan orang lain, dan bisa melukai perasaan tanpa menyadarinya.

9. Merasa lebih unggul dari orang lain
Sikap superior dan meremehkan orang lain, terutama yang dianggap lebih rendah secara status, sering kali muncul dalam perilaku sehari-hari mereka.

10. Iri pada orang lain atau mengira orang iri pada dirinya
Penderita sering kali iri terhadap pencapaian orang lain atau yakin bahwa orang lain iri terhadap dirinya.

Baca juga: Optimalisasi medsos bisa perkuat layanan keterbukaan informasi

Bisakah NPD dicegah?

Karena penyebab pasti dari NPD belum sepenuhnya dipahami dan faktor genetik turut berperan, gangguan ini sulit untuk dicegah. Namun, orang tua bisa mengurangi risikonya melalui pola pengasuhan yang sehat, dengan memberikan pujian yang proporsional, mengajarkan empati, serta melatih anak mengelola emosi dan frustrasi.

Cara menghadapi penderita NPD

​​​​​​​Berinteraksi dengan individu yang memiliki gangguan ini memerlukan kesabaran dan pemahaman yang tepat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Tetapkan batasan yang jelas dalam hubungan.
  • Hindari konfrontasi langsung dan sampaikan pendapat dengan cara yang positif.
  • Jalin hubungan dengan lingkungan yang sehat dan suportif.
  • Jika memungkinkan, dorong penderita untuk berkonsultasi dengan psikolog.

Terapi psikologis tidak serta-merta menyembuhkan NPD, namun dapat membantu penderita mengendalikan gejala dan memperbaiki kualitas hidupnya.

Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda NPD, tidak ada salahnya mencari bantuan profesional. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk memperbaiki kualitas hubungan dan kehidupan secara keseluruhan.

Baca juga: Ramai dibahas di medsos, apa Itu NPD dan bagaimana mengenalinya?

Baca juga: Meta perketat larangan bagi pengguna medsos remaja di bawah usia 16

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |