Jakarta (ANTARA) - Pebasket Kesatria Bengawan Solo (KBS) Travin Thibodeaux mengatakan pelatih tim Efri Meldi menerapkan strategi yang hebat sehingga klub itu menang telak 95-66 saat melawan Bima Perkasa Jogja (BPJ) di GOR Pancasila, Yogyakarta, Minggu (19/1).
Menurut dia, pelatih menerapkan pola permainan yang mumpuni, khususnya di kuarter keempat.
"Coach Meldi membuat strategi defense yang hebat di kuarter keempat sehingga kami bisa mendominasi," kata Thibodeaux dalam laman IBL yang dikutip ANTARA di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, BPJ merupakan tim yang kuat karena keduanya bertanding sangat ketat dari kuarter pertama hingga ketiga.
Tim tuan rumah, lanjut forward itu, memiliki semangat juang yang tinggi dan tidak mudah menyerah sehingga sering merepotkan pertahanan KBS.
Namun, strategi yang tepat dan ciamik oleh Efri Meldi mampu membangkitkan potensi dari setiap rekan setimnya, sehingga bisa mencetak 43 poin di kuarter terakhir.
Sedangkan BPJ, tambah dia, hanya mampu mencetak 11 poin hingga akhir kuarter.
Baca juga: Cetak 43 poin dalam satu kuarter, KBS menorehkan catatan mengesankan
"Setiap pertandingan kami harus saling percaya satu sama lain karena pertandingan selalu ada naik dan turun, jadi kami harus tetap bersama," ujar pemain kelahiran Amerika Serikat itu.
Terbukti, tiga pemain berhasil mencetak angka lebih dari 20 poin.
Berdasarkan statistik IBL pada laga tersebut, pencetak poin terbanyak di kubu Kesatria Bengawan Solo adalah William Artino.
Center asing itu membukukan 31 poin dan 17 rebound. Raihan angka itu diikuti Travin Thibodeaux dengan 25 poin, 17 rebound, dan tujuh assist.
Bahkan, keduanya mengumpulkan dua digit offensive rebound. Artino tercatat 11 kali dan Thibodeaux sebanyak 10 offensive rebound.
Selain keduanya, menguntit di tempat ketiga yakni Dayon Griffin yang mencetak 18 poin untuk melengkapi kemenangan KBS.
Baca juga: Pemain Rans Simba Bogor: Kemenangan dari DUB tingkatkan motivasi tim
Baca juga: Pelatih DUB sebut kesalahan komunikasi jadi faktor penyebab kekalahan
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
