Masyarakat Getas Kaloran melakukan tradisi nyadran perdamaian 

1 month ago 13
Pada tradisi nyadran tersebut masyarakat membawa berbagai makanan yang dibawa dengan tenong ke pemakaman kemudian dimakan bersama-sama

Temanggung (ANTARA) - Masyarakat dua dusun yaitu Krecek dan Gletuk Desa Getas, Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melaksanakan nyadran perdamaian di Pemakaman Gletuk.

Kepala Desa Getas Dwiyanto di Temanggung, Jumat, menyampaikan tradisi nyadran ini sebetulnya sudah dari zaman nenek moyang, sedangkan sejak 2019 dinamakan nyadran perdamaian.

Pada tradisi nyadran tersebut masyarakat membawa berbagai makanan yang dibawa dengan tenong ke pemakaman kemudian dimakan bersama-sama.

Ia menyampaikan filosofi dengan tradisi ini adalah merekatkan hubungan masyarakat antara Dusun Krecek dan Dusun Gletuk karena kebetulan leluhurnya satu sehingga nyadran jadi satu.

"Alhamdulillah semua warga masyarakat baik dari Dusun Krecek maupun dari Dusun Gletuk semuanya mengikuti acara tersebut meskipun tidak ada perintah, dengan sendirinya bahwa setiap bulan Rajab, hari Jumat Pon itu semuanya nyadran," katanya.

Baca juga: Temanggung berkomitmen pertahankan tradisi

Ia berharap ke depan tradisi ini tetap dilakukan masyarakat. Kegiatan ini adalah suatu momentum bagaimana masyarakat dari anak-anak hingga dewasa semuanya bisa berkumpul makan bersama, yang sebelumnya melakukan doa kepada leluhur.

Direktur Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia Ruby Kholifah yang hadir pada kegiatan nyadran perdamaian tersebut menyampaikan kegiatan ini merupakan momentum yang sangat istimewa karena penutup tahun 2024.

AMANI Indonesia adalah sebuah gerakan untuk memperkuat peran perempuan pada perdamaian.

Ia menyampaikan nyadran perdamaian adalah misi menjaga kerukunan.

"Nyadran perdamaian karena upacara nyadran ini bukan hanya sekadar kebiasaan semata, bukan hanya sekadar sibuk mempersiapkan makanan beragam, tetapi acara ini betul-betul sebagai simbol dari budaya damai di masyarakat," katanya.

Baca juga: Petani di lereng Gunung Sindoro melaksanakan tradisi "wiwit" tembakau

Baca juga: Masyarakat Temanggung gelar tradisi "wiwit durian"

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |