Lamhot Sinaga: Bonus demografi peluang emas yang harus dikelola baik

2 weeks ago 11

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Lamhot Sinaga menegaskan bahwa momentum bonus demografi yang tengah dialami Indonesia harus dikelola secara tepat agar menjadi pendorong kemajuan bangsa.

Menurut dia, peran generasi muda serta kontribusi strategis dari berbagai elemen masyarakat merupakan upaya penting untuk menghadapi kondisi ekonomi yang sangat dinamis dan penuh fluktuasi.

"Indonesia masih mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen. Ini pencapaian yang patut diapresiasi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo," kata Lamhot dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu menjelaskan data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan bahwa kinerja ekonomi Indonesia relatif stabil dibandingkan sejumlah negara mitra dagang utama. Pada kuartal terakhir, kontribusi terbesar datang dari sektor industri pengolahan/manufaktur, pertanian, konstruksi, serta sektor informasi dan komunikasi.

“Pertumbuhan ini tidak semata digerakkan oleh pengadaan barang dan jasa pemerintah, tetapi juga karena sektor riil bergerak tumbuh sehat. Industri manufaktur, yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, menjadi motor utama yang menopang ketahanan ekonomi kita,” katanya.

Indonesia, kata dia, saat ini berada pada fase bonus demografi karena 70 persen populasi tergolong usia produktif, yakni 15–64 tahun. Diperkirakan kondisi ini akan mencapai puncaknya pada 2030–2040.

Karena itu, dia menegaskan bahwa peluang tersebut tidak datang dua kali. Jika peluang itu tidak dikelola dengan strategi yang matang, justru bisa berubah menjadi beban.

"Kuncinya ada pada penyediaan lapangan kerja berkualitas, peningkatan produktivitas tenaga kerja, dan investasi pada pendidikan serta kesehatan generasi muda," katanya.

Dia pun menilai arah kebijakan ekonomi Indonesia sudah berada di jalur yang tepat, namun perlu konsistensi. Karena itu harus fokus pada hilirisasi industri, peningkatan daya saing ekspor, dan penguatan ketahanan energi harus terus dikawal.

"Dengan begitu, bonus demografi benar-benar akan menjadi modal pembangunan menuju Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia di 2045," katanya.

Baca juga: Mendukbangga: Lewat magang, mahasiswa beri kontribusi bonus demografi

Baca juga: Bonus demografi, Indonesia bidik perluasan penempatan PMI ke Jepang

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |