Lagi, bayi di Gaza meninggal akibat cuaca dingin ekstrem

1 month ago 12

Gaza (ANTARA) - Seorang bayi Palestina di Jalur Gaza meninggal dunia akibat suhu dingin yang ekstrem pada Ahad pagi (29/12) sehingga dalam waktu kurang dari sepekan, sudah ada lima bayi yang meninggal di tengah cuaca ekstrem.

Ribuan keluarga juga terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat di tengah genosida Israel yang hingga kini masih berlangsung.

Bayi berusia satu bulan itu bernama Jumaa Al-Batran. Sementara, kondisi saudara kembarnya, Ali, memburuk akibat kedinginan saat mereka tinggal di tenda darurat Deir al-Balah, Gaza tengah.

Menurut sumber medis, suhu dingin ekstrem itu telah membunuh empat orang bayi baru lahir berusia antara empat dan 21 hari dalam beberapa hari terakhir.

Kematian mereka akibat suhu dingin ekstrem itu diperparah oleh kurangnya sumber daya di wilayah kantong Palestina yang terisolasi tersebut.

Sumber medis setempat juga melaporkan adanya lonjakan kasus penyakit di kalangan anak-anak, yang diperburuk oleh kerawanan pangan yang dialami para ibu.

Hal tersebut memperparah kondisi kesehatan warga Gaza yang sudah kewalahan karena terus menerus didera situasi rumit.

Menurut data terkini otoritas kesehatan setempat, kampanye genosida militer Israel telah menewaskan sedikitnya 46.000 warga Palestina di Gaza sejak pecah perang 7 Oktober 2023.

Sebagian besar korban kebiadaban militer Zionis itu adalah perempuan dan anak-anak.

Selain puluhan ribu korban genosida itu, banyak juga di antara warga Palestina yang tewas akibat kondisi buruk akibat ulah militer Israel, seperti kelaparan, krisis pelayanan medis, dan hipotermia.

Sumber: WAFA

​​​​​​​Baca juga: Tiga bayi baru lahir di Gaza meninggal akibat cuaca ekstrem

Baca juga: Bayi-bayi di Gaza utara terancam meninggal di tengah gempuran Israel

​​​​​​​

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |