Seoul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Hyun, Kamis, mendesak para pejabat untuk melakukan upaya proaktif guna melindungi warga negara Korea Selatan agar tidak menjadi korban penipuan daring yang tersebar di Asia Tenggara.
Cho menyampaikan seruan tersebut dalam pertemuan konsuler virtual yang dihadiri oleh para pejabat dari misi diplomatik di Kamboja, Vietnam, Thailand, Laos, dan Myanmar, seiring Seoul meningkatkan upayanya untuk mengatasi kejahatan terorganisir tersebut menyusul kematian seorang pemuda Korea Selatan akibat penyiksaan di Kamboja.
"Menteri Cho menginstruksikan para pejabat untuk melakukan segala upaya secara proaktif mencegah kerugian bagi warga negara Korea Selatan jika terjadi insiden terkait, dan untuk memberikan bantuan konsuler yang cepat dan aktif sejak tahap awal," menurut pernyataan kementerian dalam sebuah rilis.
Pertemuan tersebut juga dihadiri secara virtual oleh Wakil Menteri Luar Negeri Kim Jina, yang saat ini memimpin tim tanggap pemerintah di Kamboja untuk menangani masalah ini, termasuk memulangkan sekitar 60 WN Korsel yang ditahan di Phnom Penh atas penipuan pekerjaan yang melibatkan penculikan dan penyekapan.
Cho juga menerima pengarahan dari Kim mengenai pertemuannya sebelumnya pada hari yang sama dengan PM Kamboja Hun Manet dan Sekjen Komisi Pemberantasan Penipuan Daring Kamboja, sebuah gugus tugas tingkat tinggi yang diketuai oleh Hun untuk mencegah dan memberantas penipuan daring.
Cho meminta kunjungan tim tanggap darurat itu sebagai kesempatan untuk "mengembangkan langkah-langkah kerja sama bilateral yang komprehensif dan konkret" antara kedua negara guna memberantas kejahatan kekerasan, ungkap kementerian.
Dia juga mencatat bahwa risiko penyebaran masalah penipuan daring Kamboja ke negara-negara tetangga, seperti Vietnam dan Thailand, tidak dapat dikesampingkan, dan mendesak misi-misi terkait di kawasan tersebut untuk "tetap sangat waspada," tambah kementerian.
Cho selanjutnya menginstruksikan mereka untuk memperkuat koordinasi, tidak hanya di tingkat diplomatik dan penegakan hukum, tetapi juga dengan misi-misi asing utama lainnya di negara-negara tuan rumah untuk membangun kerangka kerja sama di seluruh kawasan.
Kementerian Luar Negeri Korsel berencana untuk lebih dulu membangun sistem kerja sama dengan Kamboja guna memerangi kejahatan penipuan daring dan selanjutnya memperluas kerja sama tersebut dengan negara-negara lain di kawasan tersebut, ungkapnya.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: ASEAN sepakati deklarasi melawan kejahatan siber dan penipuan daring
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.