Jakarta (ANTARA) - Warga RW 07 Kelurahan Marunda Pulo Kecamatan Cilincing Jakarta Utara yang terendam banjir rob atau banjir pesisir sejak Jumat (13/12) mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah (pemda).
"Untuk titik tertinggi air maksimal di jam 10.00 WIB tapi air masuk ke kawasan penduduk setiap harinya pukul 06.00 WIB dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 40 centimeter," kata petugas BPBD Jakarta Utara Sofian di Jakarta, Selasa.
Baca juga: BPBD: Tiga RT di Pluit terendam banjir rob hingga 70 centimeter
Ia mengatakan banjir pesisir itu merendam lebih dari seratus rumah di Marunda Pulo RW 07 yang terdiri dari RT 01, RT 02, dan RT 01, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Pemukiman tersebut terendam setinggi 20-40 centimeter di sebagian jalan yang menghubungkan pemukiman warga bahkan situs Rumah Si Pitung juga turut terendam.
Selain itu jalan yang menuju Masjid Al-Alam Marunda juga turut terendam sejak.
Baca juga: Jakut percepat penanganan banjir rob
Sementara warga Marunda Pulo, Sobri mengatakan banjir rob sudah sering terjadi sehingga telah terbiasa untuk menghadapi siklus alam ini.
Namun dirinya berharap pemerintah dapat memberikan bantuan karena hingga hari ini hampir tidak ada bantuan dari dinas terkait jika banjir melanda pemukiman Marunda Pulo.
"Semoga pemerintah perhatian juga kepada kami warga Marunda Pulo yang terkena banjir hingga memasuki rumah-rumah warga, " kata dia.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyatakan tiga RT di Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan terendam banjir rob dengan ketinggian air dari 35 hingga 70 centimeter pada Selasa pagi.
Baca juga: Banjir rob di pesisir Jakarta bukan karena curah hujan tinggi
"Info terkini genangan pada Selasa hingga pukul 10.00 WIB ada tiga RT di Jakut dan satu RT di Kepulauan Seribu yang terendam banjir rob," kata Kepala BPBD Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Selasa
Ia mengatakan satu RT di Kelurahan Pulau Panggang terendam banjir rob dengan ketinggian 20 centimeter.
"Untuk saat ini tidak ada pengungsi," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024