Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengingatkan jajaran pemerintah daerah (pemda) di Kabupaten dan Kota Tangerang, Banten, untuk mewaspadai dan mengantisipasi terjadinya penumpukan sampah selama proses pembangunan instalasi Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq di Tangerang, Jumat, mengatakan bahwa proyek pembangunan PSEL yang ditetapkan di TPA Jatiwaringin, Mauk, Kabupaten Tangerang, ini akan memakan waktu selama dua tahun.
Oleh karenanya, kata dia, selama periode pembangunan tersebut para kepala daerah Kabupaten/Kota Tangerang dan Tangerang Selatan untuk melakukan antisipasi penumpukan jutaan sampah di wilayah masing-masing.
"Selama dua tahun kita akan menimbun sampah. Kalau satu tahun satu juta, dua tahun akan ada dua juta ton yang harus segera dipikirkan," kata Menteri LH Hanif Faisol Nurifiq.
Baca juga: Menteri LH konfirmasi lokasi pembangunan PSEL di Kabupaten Tangerang
Ia meminta pemerintah kota/kabupaten, terutama Tangerang Raya, saat ini harus segara menyiapkan strategi untuk mengantisipasi penumpukan sampah skala besar yang terjadi selama pembangunan Waste To Energy (WTE) berlangsung.
Berdasarkan penghitungan, kata dia, penumpukan sampah hingga jutaan ton itu bakal terjadi jika melihat rata-rata volume sampah harian yang masuk ke tiga TPA di Tangerang Raya.
Di Kabupaten Tangerang saja volume sampah per harinya mencapai 2.700 ton, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan masing-masing seribuan ton.
"Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, harus berpikir dengan cermat karena sampahnya juga harus segera ditangani menunggu selesainya terbangunnya waste to energy," kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq.
Pengelolaan sampah menjadi energi listrik di tiga kota/kabupaten tersebut akan digabungkan dalam proyek PSEL terpusat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin, Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Menteri LH: Tahapan pembangunan PSEL dapat dimulai Januari tahun depan
Menurut Menteri LH, pembangunan PSEL Jatiwaringin kini memasuki tahap persiapan. Pembiayaan proyek akan ditanggung oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia, yang tengah melakukan proses kualifikasi terhadap para pengembang dan kontraktor pelaksana.
Pembangunan PSEL Jatiwaringin akan dimulai tahun depan dan diproyeksikan selesai dalam waktu dua tahun.
Sementara itu Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menambahkan secara umum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang saat ini telah menyiapkan lima komponen dalam menyambut proyek pembangunan PSEL tersebut.
Kelima komponen itu kini sudah disiapkannya, kata dia, berupa lahan seluas lima hektare lebih, aliran air bersih yang disiapkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), serta perluasan akses jalan dengan target penyelesaiannya hingga akhir tahun 2025.
"Lima komponen ini kita siapkan sampai Desember 2025, karena hasil ralat mulai 2026 akan segera dibangun 18-24 bulan proyek PSEL," ujar dia.
Baca juga: Menteri LH: Pembangunan PSEL di DKI dan Bandung terkendala lahan
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.














































