Kisah Diyan, santri yang merajut mimpi lewat logo Sekolah Garuda

3 hours ago 3
Seorang santri dari Kediri itu kini telah membuktikan bahwa mimpi bisa dijahit dengan sabar, dengan tinta, warna, dan kepercayaan diri yang tumbuh dari hal-hal kecil

Jakarta (ANTARA) - Sekolah Garuda telah resmi diperkenalkan kepada publik sebagai salah satu program pendidikan yang dirancang untuk memperkuat karakter, literasi, dan daya saing pelajar Indonesia.

Program ini diharapkan menjadi wadah bagi generasi muda untuk tumbuh dengan nilai kebangsaan dan semangat menuju Indonesia Emas 2045.

Di antara gagasan-gagasan besar itu, ada satu hal kecil yang menyita pandangan, yakni sebuah logo berbentuk pita yang menjulang seperti garuda mengepakkan sayap.

Tak banyak yang tahu, di balik logo itu ada kisah seorang santri dari Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang merancangnya dengan tangan dan keyakinan sederhana.

Di Desa Grogol, Kabupaten Kediri, seorang pemuda duduk menatap layar komputer jinjing yang sederhana. Di hadapannya, tampilan warna dan bentuk terus berpindah, disusun, diubah, lalu disempurnakan.

Begitulah keseharian Diyan Rizqianto, pria kelahiran 22 Oktober 1996 yang tidak menyangka desain logonya akan digunakan di puluhan Sekolah Garuda di Indonesia.

Kepada ANTARA, Diyan mengisahkan perjalanannya menuju dunia desain bermula dari masa pengabdiannya sebagai alumni Pondok Modern Darussalam Gontor pada 2016 silam. Kala itu, ia ditempatkan di koperasi Pondok Modern Darussalam Gontor kampus 9 Lampung (kini kampus 7) yang baru berdiri dan masih sepi kegiatan.

Perannya sederhana, mengurus administrasi dan laporan keuangan. Namun rasa ingin tahunya membawa arah baru.

Di ruangan kecil koperasi itu terdapat sebuah komputer, dan dari sanalah segalanya dimulai. Awalnya, perangkat itu hanya digunakan untuk keperluan pembukuan, tetapi Diyan mulai mengutak-atiknya, mencoba memasang perangkat lunak desain seperti CorelDraw dan Photoshop.

Baca juga: Stella Christie: Sekolah Garuda tak otak-atik sekolah yang sudah bagus

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |