Probolinggo (ANTARA) - Pada 2025 akan ada sebanyak 35 orang doktor baru yang lahir dari "rahim" pondok pesantren di Provinsi Jawa Timur, kata Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, dalam resepsi Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama di Ponpes Nurul Jadid Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jumat.
"Kami ingin mempersembahkan ke Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulaman (PWNU) Jawa Timur, akan ada 35 doktor baru dari pesantren, termasuk Ma'had Aly," Khofifah di hadapan ribuan ulama dan kader NU yang hadir dalam Harlah NU.
Baca juga: Muslimat NU siap dukung MBG dengan layanan SPPG Dapur Sehat
Ketua Umum Muslimat NU itu juga menyampaikan, selain 35 doktor baru dari pesantren, pada Maret 2025 juga akan ada 51 ulama muda yang lulus dari Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.
Menurut Khofifah, penguatan sumber daya manusia (SDM) tersebut akan menjadi penguatan NU di Jawa Timur untuk menjemput Indonesia Emas Tahun 2045.
Dalam sambutannya, ia juga mengungkapkan harapan besar akan terwujudnya Jawa Timur sebagai gerbang baru nusantara.
Khofifah pun menyampaikan pekerjaan rumah besar yang dihadapi Indonesia menjadi negara maju pada 2045, terutama pada indikator kemiskinan.
Baca juga: Bangun umat, Muslimat NU tingkatkan kerja sama dengan Kemendes PDT
Ia menyebutkan, salah satu indikator negara maju adalah kemiskinan yang berada di angka 2 persen, sementara saat ini persentase penduduk miskin di Tanah Air hampir mencapai 9 persen.
"Dalam konteks Jawa Timur yang notabene penduduknya didominasi Nahdliyin, kami berharap PR besar itu menjadi rencana kerja, apalagi di tubuh NU kini banyak digawangi profesional,guru besar dan profesor," kata Khofifah.
Dari pantauan, peringatan Harlah ke-102 NU di Ponpes Nurul Jadid Paiton dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Ketua PBNU KH Zoelfa Musthofa, Wakil Rais PBNU KH Anwar Iskandar, Rais PWNU Jatim KH Anwar Mansyur,PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz.
Baca juga: Khofifah tekankan pentingnya STEM dan gizi untuk generasi emas 2045
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025