Kenali gejala jantung koroner yang sering tidak disadari

1 week ago 10

Jakarta (ANTARA) - Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia, terutama pada kelompok usia produktif yang tinggal di perkotaan. Penyakit ini terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah/arteri koroner karena adanya endapan lemak dan kolesterol.

Kondisi ini menyebabkan gangguan suplai darah ke jantung, yang berisiko memicu henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.
Ketika terjadi penyumbatan atau penyempitan akibat kerusakan lapisan dinding pembuluh darah (aterosklerosis), otot jantung akan kekurangan pasokan darah. Jika kondisi ini terus berlangsung, sebagian otot jantung dapat mati, yang menyebabkan serangan jantung.

Baca juga: Inilah penyebab jantung koroner yang harus diketahui

Gejala penyakit jantung koroner

Penderita penyakit jantung koroner dapat mengalami berbagai gejala yang bervariasi, antara lain:

  • Nyeri dada atau ketidaknyamanan yang bisa menjalar ke leher, rahang, bahu, tangan kiri, punggung, atau perut sisi kiri.
  • Keringat dingin, mual, muntah, atau mudah lelah.
  • Irama denyut jantung yang tidak stabil (aritmia), yang bisa berkembang menjadi henti jantung mendadak.
  • Sesak napas, terutama setelah aktivitas fisik atau stres.
  • Pusing atau kehilangan kesadaran secara tiba-tiba.

Jika mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Dampak penyakit jantung koroner pada lansia

Lansia lebih rentan terhadap penyakit jantung koroner akibat penurunan fungsi fisiologis tubuh. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angka kematian akibat penyakit ini mengalami peningkatan dari 0,5% pada 2013 menjadi 1,5% pada 2018. Selain itu, hipertensi pada lansia juga menjadi faktor utama yang memicu terjadinya penyakit jantung koroner.

Lansia dengan penyakit jantung koroner juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi, seperti gagal jantung, stroke, dan gangguan fungsi organ lainnya.

Mencegah penyakit jantung koroner dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat. Salah satu langkah utama adalah mengatur pola makan dengan memilih makanan rendah lemak jenuh dan kolesterol, serta memperbanyak konsumsi serat dari sayur, buah, dan biji-bijian. Selain itu, berhenti merokok juga menjadi langkah penting karena nikotin dapat mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Manajemen stres yang baik juga sangat berpengaruh dalam menjaga kesehatan jantung. Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau olahraga dapat membantu mengurangi tekanan psikologis yang bisa memicu penyakit ini. Selain itu, penting untuk mengontrol tekanan darah dan rutin berolahraga, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, guna menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan jantung.

Menjaga berat badan ideal serta mengurangi konsumsi alkohol juga menjadi faktor penting dalam pencegahan penyakit ini. Pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat disarankan untuk mendeteksi dini adanya masalah pada jantung, sehingga tindakan pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan lebih awal.

Baca juga: Mengenal prosedur IVL untuk atasi aneurisma arteri koroner yang sulit

Baca juga: Apa yang menyebabkan henti jantung mendadak? Ini faktor risikonya

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |