Kementerian ESDM jadikan Surabaya percontohan implementasi proyek SETI

4 days ago 7
Kemandirian dan swasembada energi sangat penting untuk mendukung pembangunan nasional berkelanjutan namun harus didukung sumber daya dan implementasi di daerah

Surabaya (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan Surabaya menjadi daerah percontohan untuk proyek Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI) yang merupakan kerja sama dengan Pemerintah Jerman.

“Surabaya terpilih sebagai salah satu pilot project dari SETI. Kita sudah melakukan survei dan membentuk kriteria untuk menentukan kota mana yang menjadi pilot project. Terpilih lah Surabaya dan Batam,” kata Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM Andriah Feby Misbakhun dalam Kick-Off Implementasi Proyek SETI di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

SETI sendiri merupakan proyek kerjasama antara Pemerintah Jerman dan Indonesia melalui pendanaan dari Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim yang diharapkan bisa membantu membentuk ekosistem kelembagaan, regulasi, dan keuangan yang efektif.

Proyek kerjasama yang akan berlangsung selama lima tahun hingga 2028 Ini memiliki empat output yakni pertama adalah kebijakan transisi energi berkelanjutan dan diwujudkan melalui beberapa kegiatan dalam bentuk kajian, capacity building, serta sosialisasi dalam menyusun berbagai kebijakan.

Output kedua yaitu pendanaan transisi energi berkelanjutan yakni memunculkan opsi-opsi insentif dan inovasi transisi energi termasuk dengan mempertemukan lembaga pendanaan dan pelaku usaha.

Output ketiga yaitu pelaksanaan transisi energi di sektor industri besi dan baja, tekstil, pulp and paper, serta kawasan industri seperti Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

Untuk output keempat adalah transisi energi di perkotaan dengan fokus memanfaatkan sumber energi bersih yang ada untuk mendukung aktivitas di gedung serta melaksanakan efisiensi energi di sektor bangunan.

Andriah menuturkan pelaksanaan proyek SETI sejalan dengan amanah Presiden Prabowo yang menekankan dua hal utama terkait sektor energi yaitu ketahanan energi dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

“Kemandirian dan swasembada energi sangat penting untuk mendukung pembangunan nasional berkelanjutan namun harus didukung sumber daya dan implementasi di daerah,” ujarnya.

Tak hanya itu, implementasi proyek SETI juga mendukung komitmen Pemerintah Indonesia melalui Nationally Determined Contribution (NDC) 2021 yakni mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 31,9 persen dengan upaya sendiri serta 43,2 persen pada 2030 dengan bantuan internasional.

Dalam hal ini, Andriah menjelaskan sektor energi merupakan salah satu kontributor terbesar dalam mencapai target tersebut sehingga sektor energi ditargetkan harus menurunkan sekitar 358 juta ton CO2 pada 2030 dengan upaya sendiri dan 446 juta ton CO2 dengan dukungan pihak internasional.

“Dan kita sudah menyiapkan ada beberapa strategi di mana dua strategi yang utama itu adalah implementasi energi terbarukan dan upaya efisiensi energi,” katanya.

Baca juga: Kementerian PU sebut TPST di IKN mampu mengolah sampah menjadi EBT

Baca juga: Menteri Industri Saudi akan kunjungi RI, jajaki penguatan kerja sama

Baca juga: PLN hadirkan "listrik hijau" di daerah 3 T di Tanah Papua

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |