KemenPPPA: Perempuan alami dampak signifikan dari ketidaksetaraan

1 month ago 15

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memandang bahwa perempuan masih mengalami dampak yang signifikan atas kesenjangan gender, seperti rentan terhadap pemutusan hubungan kerja dan kehilangan mata pencarian.

"Perempuan mengalami dampak yang paling signifikan dari kesenjangan, diantaranya rentan terhadap pemutusan hubungan kerja dan kehilangan mata pencarian, rentan jadi korban tindak kekerasan dan menanggung beban ganda dalam rumah tangga, menanggung beban paling berat bila ketidaksetaraan terjadi," kata Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Kesetaraan Gender KemenPPPA Dian Ekawati dalam seminar nasional bertajuk "Masa Depan Pemberdayaan Perempuan Indonesia, Peran Perempuan dalam Pembangunan Bangsa di Era Pemerintahan Baru, di Depok, Jawa Barat, Selasa.

Menurut Dian Ekawati, diskriminasi berdasarkan gender masih terjadi di seluruh aspek kehidupan, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

"Ini adalah fakta meskipun ada kemajuan yang cukup pesat dalam kesetaraan gender, sifat dan tingkat diskriminasi sangat bervariasi di berbagai negara maupun wilayah. Kesenjangan gender dalam berbagai aspek ekonomi, kekuasaan, masih sering terjadi," katanya.

KemenPPPA pun terus melakukan sinergi dan kolaborasi lintas sektor dengan berbagai stakeholder untuk mencapai kesetaraan gender dan menjamin perempuan hidup dalam lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.

"Kesetaraan gender menjadi suatu tujuan pembangunan yang memiliki nilai tersendiri. KemenPPPA melakukan intervensi untuk mempercepat kesetaraan gender lewat strategi pengarusutamaan gender dengan integrasi perspektif gender dalam proses pembangunan," kata Dian Ekawati.

Baca juga: Wamen PPPA: Kolaborasi penting dalam penguatan pemberdayaan perempuan

Baca juga: Menteri PPPA dorong kepemimpinan perempuan di sektor swasta

Baca juga: KPPPA: Ruang Bersama perkuat fungsi Desa Ramah Perempuan Peduli Anak

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |