Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Desember 2024 tercatat sebesar 52,93 poin atau mengalami perlambatan 0,02 poin dibandingkan dengan periode November 2024 (month to month/m to m) yang mencapai 52,95 poin (ekspansi).
Namun secara tahun ke tahun (year on year/yoy) Febri menambahkan nilai IKI pada Desember 2024 mengalami peningkatan 1,61 poin dibandingkan dengan nilai IKI Desember tahun lalu (yoy) sebesar 51,32.
“IKI tahun 2024 mencapai 52,93. Itu berarti sedikit melambat sebesar 0,02 poin dibandingkan dengan IKI November 2024 senilai 52,95,” ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief dalam konferensi pers rilis IKI Jakarta, Senin.
Secara umum, ia menjelaskan bahwa perlambatan IKI disebabkan oleh faktor musiman, yakni industri mulai mengurangi produksi jelang akhir tahun 2024.
"Kami menilai penurunan IKI pada bulan Desember 2024 disebabkan karena faktor seasonal dimana industri sudah mulai mengurangi (produksi), karena mau tutup tahun jadi sudah mulai menurunkan produksinya. Sedangkan produk-produk manufaktur banyak dijual pada bulan Desember tapi produksinya pada bulan-bulan sebelumnya," jelasnya.
Baca juga: Kemenperin: IKI November naik respons positif program Prabowo-Gibran
Dirinya juga menjelaskan bahwa pada Desember 2024 optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usaha pada enam bulan mendatang menurun dibandingkan dengan November 2024 yaitu sebesar 73,3 persen atau menurun 0,1 persen (m to m).
Menurut Febri, sebanyak 21,2 persen perilaku usaha menyatakan kondisi usaha stabil selama enam bulan mendatang, angka ini menurun 0,5 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sementara pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha enam bulan mendatang sebesar 5,5 persen atau meningkat 0,6 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Lebih jauh, dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, terdapat 19 subsektor mengalami ekspansi dan 4 subsektor kontraksi. Adapun subsektor yang ekspansi memiliki kontribusi sebesar 90,5 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas triwulan III 2024.
Terdapat dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi yakni industri alat angkutan lainnya dan industri peralatan listrik, sedangkan dua subsektor yang mengalami kontraksi palung dalam adalah industri tembakau dan industri komputer, barang elektronik dan optik.
Baca juga: IKI Oktober naik, Kemenperin sebut didorong pelantikan Prabowo-Gibran
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024