Jakarta (ANTARA) - Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Satyawan Pudyatmoko dalam pertemuan dengan Gubernur Papua dan para tokoh adat sepakat berkolaborasi dalam pelestarian Cenderawasih dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam pernyataan dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu, Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan menyatakan pertemuan itu merupakan bentuk tanggung jawab moral dan komitmen menyelesaikan permasalahan pembakaran Mahkota Cenderawasih secara bermartabat, menindaklanjuti arahan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni untuk melakukan langkah-langkah dialog dan pemulihan sosial budaya.
Dalam pertemuan bersama Gubernur Papua, para tokoh adat, serta lembaga kultural seperti Majelis Rakyat Papua (MRP) itu, Satyawan menyampaikan apresiasi atas penerimaan hangat dari pemerintah daerah dan masyarakat Papua serta kembali mengungkapkan permohonan maaf atas peristiwa pembakaran Mahkota Cenderawasih yang menimbulkan kekecewaan masyarakat.
"Kami hadir untuk memohon arahan dari Bapak Gubernur dan para tokoh adat agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Kami berharap adanya panduan atau kebijakan, baik dalam bentuk peraturan gubernur maupun kesepahaman bersama, sebagai pedoman bagi kami untuk bertindak lebih bijaksana dan menghormati nilai-nilai budaya masyarakat Papua," ujar Satyawan.
Baca juga: Menhut minta maaf ke Papua soal kasus pembakaran mahkota Cenderawasih
Menanggapi hal tersebut Gubernur Papua Matius Fakhiri menyampaikan apresiasi atas sikap terbuka dan itikad baik Kementerian Kehutanan dalam menyikapi persoalan tersebut.
"Setelah pertemuan ini, saya akan mengeluarkan Peraturan Gubernur terkait pemanfaatan nilai-nilai budaya agar menjadi pedoman bagi kita semua dalam melangkah ke depan," katanya dalam pertemuan yang diadakan pada Selasa (28/10).
Sementara itu Ketua Forum Adat Tabi Saireri, Ondofolo Ismael Mebri, mengajak seluruh masyarakat untuk menyikapi peristiwa ini dengan kebijaksanaan dan semangat persaudaraan.
Baca juga: Gubernur Papua tekankan pentingnya menghargai Mahkota Cenderawasih
"Mari kita menerima peristiwa ini dengan arif dan bijaksana. Ini menjadi kesempatan untuk refleksi bersama, karena tanggung jawab menjaga kehormatan dan kelestarian budaya adalah milik kita semua. Cenderawasih adalah satwa yang dilindungi, simbol kehormatan, dan harus dibiarkan hidup berdampingan dengan manusia," tuturnya.
Sebagai hasil pertemuan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan masyarakat adat sepakat memperkuat kerja sama dalam menjaga kelestarian alam dan nilai-nilai budaya Papua. Ketiganya berkomitmen menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran bersama untuk melangkah lebih baik pada masa mendatang.
Kesepakatan tersebut juga menegaskan pentingnya pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya bagi Mama-Mama Papua, melalui pembinaan kreativitas dan pengembangan potensi ekonomi berbasis budaya tanpa mengorbankan kelestarian burung cenderawasih sebagai simbol kehidupan dan kebanggaan masyarakat Papua.
Baca juga: Kemenhut minta maaf ke masyarakat Papua musnahkan mahkota cenderawasih
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































