Badung, Bali (ANTARA) - Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menyatakan bahwa platform Akademi Desa yang berbasis video daring atau online video platform (OVP) dapat meningkatkan literasi digital menuju desa cerdas.
"Memang ini (Akademi Desa) pada akhirnya sesuai dengan narasi besar kementerian, soal pentingnya literasi digital bagi masyarakat desa. OVP ini juga bagian dari literasi digital masyarakat desa, di mana orang bisa memanfaatkan media, perangkat, ponsel dan lain-lain dengan tujuan untuk memperkuat literasi digital," kata Tenaga Ahli BPI Kemendes PDT Dwi Winarno saat ditemui di Badung, Bali, Senin (16/12) malam.
Dwi menegaskan, literasi digital tidak bisa dimaknai sekadar membaca teks, tetapi kemampuan membaca dan menyebarkan informasi dalam bentuk apapun, termasuk audio-visual.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan media sosial, OVP memiliki beberapa keunggulan, di antaranya dapat meningkatkan fokus pembaca karena menampilkan video-video tentang praktik baik desa secara menyeluruh dan tidak memotong bagian-bagian tertentu saja seperti di media sosial.
"Kalau media sosial itu kan biasanya hanya mempartisi bagian-bagian yang dianggap menarik oleh publik, sehingga seringkali memang durasinya menjadi pendek dan pemahaman orang jadi tidak utuh. Nah memang ada kelemahan dan kelebihan, kelebihannya OVP ini dari sisi durasi lebih panjang dan orang jadi lebih banyak tahu secara utuh," ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa OVP tidak membatasi penggunaan alat dan membuka peluang bagi penggunanya untuk saling belajar guna meningkatkan kapasitas masing-masing.
"Kadang-kadang karena masih produksi video pembelajaran, jadi orang belum terlalu bisa memilih mana yang perlu dipotong atau enggak, jadi karena ini sarana latihan, enggak semua orang langsung bisa jadi ahli. Mereka yang masih amatir, kalau isi kontennya mengandung video pembelajaran, itu tetap bisa diterima oleh admin, karena enggak semua profesional yang buat," paparnya.
Sebelumnya, Kemendes PDT menargetkan pada 2025 seluruh desa di Indonesia yang berjumlah sebanyak 75.265 desa dapat bertransformasi menjadi desa digital.
"Jadi, targetnya tahun depan adalah 75.265 desa itu mengandalkan APBDes-nya untuk desa digital," kata Kepala Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendes PDT Ivanovich Agusta saat menutup kegiatan Workshop Exit Strategy Desa Cerdas di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/11).
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024