Kemenag targetkan 1.000 Kampung Moderasi Beragama rampung pada 2025

1 month ago 19

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama menargetkan sebanyak 1.000 Kampung Moderasi Beragama (KMB) rampung pada 2025, yang hingga saat ini sudah ada 940 KMB yang terealisasi di seluruh pelosok negeri.

"Kami optimis target 1.000 KMB dapat tercapai tahun ini, seiring dengan penguatan kolaborasi bersama berbagai pihak," ujar Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama Ahmad Zayadi di Jakarta, Sabtu.

Kampung Moderasi Beragama diluncurkan sejak Juli 2023. Zayadi memastikan target 1.000 KMB tidak hanya seremonial, tapi mampu membangun kesadaran masyarakat yang memiliki cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang moderat.

Zayadi menjelaskan program ini merupakan wujud komitmen Kemenag dalam menjaga harmoni dan keberagaman di masyarakat.

Program ini mengacu pada Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 604 tentang Pedoman Pengembangan KMB. Kemenag juga bekerja sama dengan lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk memastikan keberlanjutan program ini.

Baca juga: Itjen Kemenag tindaklanjuti 906 pengaduan masyarakat sepanjang 2024

"Kami terus meningkatkan kapasitas SDM kelompok kerja agar program berjalan sesuai harapan," kata dia.

Menurut dia, KMB dirancang sebagai wadah untuk memperkuat toleransi, penghormatan terhadap perbedaan, dan kerja sama lintas agama.

"KMB bukan hanya menjaga nilai-nilai luhur, tetapi juga menyesuaikannya dengan tantangan zaman," kata dia.

Selain membangun fasilitas, program ini mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan lintas agama. Dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan, menurutnya, sangat diperlukan bagi keberhasilan KMB.

"Harapan kami, masyarakat semakin terlibat aktif dan manfaatnya dapat dirasakan secara luas dan berkelanjutan," kata Zayadi.

Baca juga: Kemenag gelar Insight HAB semarakkan Hari Amal Bhakti ke-79

Baca juga: Kemenag raih Predikat Memuaskan menurut hasil evaluasi SPBE 2024

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |