Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan bahwa TNI AD sangat menghargai kebebasan berpendapat masyarakat, termasuk yang disuarakan oleh mahasiswa dan civitas academica.
"Kami sangat menghargai apa yang menjadi pendapat atau respons dari masyarakat berkaitan dengan hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Apalagi, untuk rekan-rekan yang ada di kampus, kami betul-betul menghormati dan menghargai kebebasan pendapat," kata Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Rabu.
Brigjen TNI Wahyu mengatakan bahwa TNI AD tidak sedikit pun berniat untuk meredam atau membungkam kebebasan berpendapat.
Oleh sebab itu, Kadispenad menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan spekulasi yang berkembang bahwa TNI disebut membatasi penyampaian pendapat di muka umum.
"Tidak perlu ada yang dikhawatirkan," katanya menegaskan.
Dijelaskan oleh Brigjen TNI Wahyu bahwa kegiatan ataupun kerja sama dari pihak TNI AD yang berhubungan dengan kampus dalam beberapa waktu belakangan ini telah didasari dengan alasan yang jelas.
Salah satu contohnya, kata dia, kehadiran komandan komando distrik militer (dandim) dan perwira TNI di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Jawa Tengah, menyusul demo penolakan Rancangan Undang-Undang TNI pada bulan Maret lalu ialah karena ingin menjaga ketertiban masyarakat.
"Itu bukan karena suatu tindakan intimidasi atau melaksanakan hal tertentu ... tidak!" katanya.
Baca juga: Mabes TNI tidak keberatan jika kerja sama dengan Unud batal
Baca juga: Rektor Unud terima usulan BEM ajukan pembatalan kerja sama kodam
Awalnya, lanjut dia, mencoba menyampaikan kepada Rektor Unsoed bahwa demonstrasi oleh rekan-rekan mahasiswa itu ada hal yang kurang patut yang mengganggu kenyamanan masyarakat, yaitu melemparkan kotoran sapi di jalan.
"Itu saja yang disampaikan," ujarnya.
Kadispenad juga membantah bahwa personel TNI AD menyusup sebagai intel ke dalam diskusi mahasiswa di Semarang, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Ia menyebut personel dari Kodam IV/Diponegoro memang datang ke sekitar lokasi diskusi, tetapi hanya di luar ruangan.
Menurut dia, personel TNI datang ke acara diskusi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang untuk melaksanakan tugas menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.
"Jadi, manakala ada suatu keramaian, manakala ada suatu kegiatan yang mendatangkan orang banyak, yang bersangkutan harus berada di sekitar tempat itu untuk meyakinkan kegiatan berjalan dengan lancar," ucapnya.
Di sisi lain, Brigjen TNI menyebut perjanjian kerja sama antara Kodam IX/Udayana dan Universitas Udayana di Bali murni berkaitan dengan akademik.
Ia menjelaskan bahwa kerja sama tersebut untuk mewadahi personel TNI mengenyam pendidikan tinggi.
"Tentunya mempunyai kapabilitas lulus seleksi, 'kan diseleksi juga untuk dapat menerima atau mengenyam pendidikan di kampus Udayana pada level-level tertentu, S-1, S-2, maupun S-3. Kalau enggak lulus, ya, enggak masuk," ucap Kadispenad.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025