Beijing (ANTARA) - Sesi kelima Program Pelatihan Kader Pedesaan Indonesia, atau program kepala desa (kades), diluncurkan pada awal November tahun ini.
Dua puluh enam peserta dari Indonesia mengunjungi beberapa kota di Provinsi Shandong, China timur, untuk mendapatkan wawasan tentang pengalaman China dalam mengembangkan perusahaan manufaktur mesin pertanian, pendidikan pedesaan, pelatihan keterampilan, dan infrastruktur lokal.
Program tersebut resmi diluncurkan pada 2019, diselenggarakan oleh Kedutaan Besar China di Indonesia dan bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia (RI). Setiap tahun, 20 hingga 30 kades Indonesia dipilih untuk berkunjung dan belajar di China.
Hingga 2024, program ini telah menyelenggarakan empat sesi, dengan lebih dari 100 kades Indonesia mengunjungi China untuk merasakan dan memahami pembangunan pedesaan.
Hendrik Dwi Martono, Kades Purwosono dan peserta Program Kades 2023, telah menerapkan apa yang dipelajarinya di China ke dalam praktik tata kelola desanya di Indonesia.
Anggota sesi kelima Program Pelatihan Kader Pedesaan Indonesia mengunjungi taman agrikultur yang ditenagai teknologi di Kota Shougouang, Provinsi Shandong, China timur, pada 2 November 2025. (ANTARA/Xinhua/Xu Suhui)
Anggota sesi kelima Program Pelatihan Kader Pedesaan Indonesia mengunjungi taman agrikultur yang ditenagai teknologi di Kota Shougouang, Provinsi Shandong, China timur, pada 2 November 2025. (ANTARA/Xinhua/Xu Suhui)
Foto yang diabadikan pada 13 November 2025 ini menunjukkan bebek-bebek yang dipelihara oleh warga Desa Purwosono di Desa Purwosono, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. (ANTARA/Xinhua/Cen Yunpeng)
Warga menyaksikan pertandingan bola voli di Desa Purwosono, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, pada 13 November 2025. (ANTARA/Xinhua/Cen Yunpeng)Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































