Jakarta (ANTARA) - PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mencetak penjualan bersih senilai Rp240,44 miliar pada kuartal I-2025, tumbuh 62 persen (year-on-year/yoy) dari Rp147,8 miliar pada kuartal I tahun lalu.
“Laba bersih juga mencatat peningkatan signifikan hingga 139 persen yang mencerminkan efektivitas strategi yang dijalankan,” kata Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk Heru Firdausi Syarif dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Segmen Electromedical Medical Devices (EMD) masih menjadi kontributor utama dengan menyumbang Rp91,88 miliar atau 38,21 persen dari total penjualan.
Segmen In Vitro Diagnostic (IVD) menyusul dengan kontribusi sebesar Rp47,04 miliar atau 19,56 persen dan segmen Non-Electromedical Devices (EMD) menyumbang Rp15,62 miliar atau 6,50 persen.
Pada saat yang sama, IRRA juga terus memperkuat pijakan bisnisnya melalui strategi diversifikasi. Langkah ini mulai menunjukkan hasil positif, tercermin dari pertumbuhan menjanjikan di segmen lainnya, khususnya kategori peralatan laboratorium yang berhasil mencatat kontribusi signifikan terhadap kinerja keseluruhan yakni Rp85,91 miliar atau 35,73 persen dari total penjualan.
Lebih lanjut, hingga akhir kuartal pertama 2025, total aset IRRA tercatat mencapai Rp1,94 triliun, meningkat 17 persen dibandingkan akhir tahun sebelumnya.
Arus kas dari aktivitas operasi juga menunjukkan perbaikan signifikan, dengan kas bersih positif sebesar Rp96,5 miliar, berbalik dari posisi negatif Rp45,8 miliar pada kuartal pertama 2024.
Seiring dengan momentum pertumbuhan yang positif, IRRA terus memperkuat strategi ekspansi untuk mendorong peningkatan kapabilitas bisnis secara berkelanjutan.
Pada tahun ini, Perseroan tengah menggarap proyek gudang baru seluas lebih 3.456 meter persegi di Kawasan Industri Cikarang. Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi serta memperluas jangkauan layanan ke berbagai wilayah, khususnya dalam mengantisipasi pertumbuhan volume permintaan.
Proyek tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2025 dan diposisikan sebagai salah satu infrastruktur strategis yang mendukung penguatan logistik dan ekspansi jangka panjang.
Heru menambahkan pihaknya akan memperluas jaringan distribusi dan meningkatkan kapasitas tim penjualan untuk memastikan produk tersedia secara optimal dan distribusi berjalan lebih efisien.
“Fokus kami tidak hanya pada memperluas jangkauan distribusi, tetapi juga pada penguatan portofolio produk sembari mendukung program transformasi kesehatan nasional,” tutur Heru.
Sebagai tambahan, IRRA mengubah jajaran dewan komisaris pada paparan publik (public expose), Rabu (21/5). IRRA mengangkat Alvi Syahri Ramadhan Nasution sebagai Komisaris Independen baru.
Baca juga: Laba bersih IRRA tumbuh 924,6 persen pada 2024
Baca juga: Emiten peralatan medis Itama Ranoraya bagi dividen Rp18 miliar
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025