Teheran (ANTARA) - Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Minggu (18/5) mengatakan Amerika Serikat (AS) telah memulai "perang tanpa akhir" di seluruh dunia untuk menjarah sumber daya bahkan tenaga kerja negara-negara lain, demikian dilaporkan kantor berita resmi Iran, IRNA.
Barat berupaya memprovokasi konflik di Timur Tengah demi menguasai sumber daya negara-negara di kawasan itu dengan menghalalkan segala cara, kata Pezeshkian dalam upacara pembukaan Forum Dialog Teheran. Forum tersebut berlangsung selama dua hari dan telah menarik 200 delegasi asing, termasuk pejabat senior pemerintah dan perwakilan organisasi internasional, untuk mendiskusikan berbagai tantangan regional dan global.
Pezeshkian menambahkan bahwa Iran tidak menyembunyikan apa pun dan tidak akan menghentikan "program nuklir damai"-nya dalam keadaan apa pun.
Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi, saat berbicara tentang perundingan tidak langsung Iran-AS dalam upacara tersebut, mengatakan Iran menginginkan kesepakatan adil dan seimbang yang akan dibentuk dalam kerangka kerja Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (Non-Proliferation Treaty/NPT) dan berdasarkan penghormatan penuh terhadap hak-hak nuklir Iran serta menjamin pencabutan sanksi secara objektif.
"Iran berkomitmen pada diplomasi dan mengharapkan agar sanksi-sanksi kejam dan sepihak, yang secara langsung menargetkan rakyat kami, dicabut secara nyata dan konkret," kata dia.
Dia menambahkan bahwa Iran siap untuk membuka babak baru dalam hubungannya dengan Eropa jika Eropa memiliki tekad yang nyata dan mengadopsi pendekatan independen terhadap Iran.
Delegasi Iran dan AS telah mengadakan empat putaran pembicaraan tidak langsung mengenai program nuklir Teheran dan pencabutan sanksi-sanksi AS, yang diselenggarakan di Muscat, ibu kota Oman, dan di Roma, Italia.
Sementara itu, Iran dan tiga negara Eropa, yakni Prancis, Jerman, dan Inggris, yang secara kolektif dikenal sebagai E3, mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Istanbul, Turki, Jumat (16/5), untuk membahas perkembangan terbaru dalam pembicaraan tidak langsung Iran-AS.
Pertemuan di Turki itu merupakan putaran keenam dari pembicaraan semacam itu antara Iran dan E3 sejak September 2024, yang telah membahas sejumlah isu di antaranya program nuklir Teheran dan pencabutan sanksi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025