Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menyambut peluang kerja sama dengan Pemerintah Maladewa di bidang pariwisata, termasuk dalam penyediaan dan peningkatan kapasitas tenaga kerja.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata Rizki Handayani Mustafa menyampaikan bahwa Pemerintah Maladewa antara lain berminat menjalin kerja sama dalam penyediaan sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata.
"Mereka sangat ingin kerja sama, pertama di bidang SDM, karena mereka sangat membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia. Mereka sedang membangun sekitar 100 proyek lagi di sana, dan tentunya butuh SDM dari Indonesia," katanya dalam konferensi pers mengenai pertemuan UN Tourism di Jakarta, Rabu.
"Memang di Maldives itu kita sudah cukup lama ekspor baik produk maupun tenaga kerja untuk di bidang spa dan kebugaran," kata dia.
Ia mengatakan bahwa Kementerian Pariwisata memiliki enam politeknik pariwisata dengan jumlah lulusan sekitar dua ribu per tahun untuk memenuhi kebutuhan SDM pariwisata.
Baca juga: Pemerintah berupaya tingkatkan kualitas pendidikan vokasi pariwisata
Baca juga: UN Tourism bantu Indonesia buat pedoman investasi pariwisata
Rizki mengemukakan bahwa Pemerintah Indonesia dan Maladewa juga bisa menjalin kerja sama dalam peningkatan kapasitas SDM pariwisata.
"Kita tadi sampaikan bahwa mungkin yang junior yang kita kirim ke sana untuk kemudian mendapatkan pengalaman untuk bekerja di Maldives, yang memang dikenal sebagian itu untuk yang high-end tourism," katanya.
Mengenai hasil pertemuan gabungan Komisi UN Tourism untuk Asia Timur dan Pasifik dengan Komisi UN Tourism untuk Asia Selatan ke-37, Rizki menyampaikan bahwa acara tahunan UN Tourism itu fokus membahas peluang investasi di sektor usaha pariwisata.
Dia mengatakan bahwa UN Tourism telah membantu membuat pedoman investasi di sektor pariwisata Indonesia, yang dapat dimanfaatkan untuk menarik para investor menanamkan modal di Indonesia.
Baca juga: Kemenpar sebut pariwisata bisa jadi solusi masalah akibat tarif AS
Baca juga: Airlangga ajak anggota UN Tourism kolaborasi hadapi dampak kebijakan tarif AS
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025