Banyuwangi (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang/Gilimanuk mencatat sebanyak 43.765 orang penumpang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, ke Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, pada H+1 Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Arus balik pada H+1 Lebaran 2025 atau pada Rabu (2/4) sudah ada peningkatan signifikan," ujar General Manajer PT ASDP Indonesua Ferry Cabang Ketapang/Gilimanuk Yani Andriyanto di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Di lintasan Jawa-Bali itu, lanjut dia, arus balik dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk pada H+1 Lebaran mengalami peningkatan signifikan dan tercatat 32 kapal feri dioperasikan mengangkut 43.765 penumpang pejalan kaki maupun dalam kendaraan.
Menurut Yani, untuk menjaga kelancaran arus balik Lebaran tahun ini, ASDP menerapkan sistem penundaan atau delaying system di beberapa titik penyangga (buffer zone), baik kendaraan tujuan Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk.
Di Ketapang, kendaraan penumpang diarahkan ke buffer zone Pantai Grand Watudodol dan Terminal Sritanjung, sedangkan arah Banyuwangi di Dermaga Bulusan dan Lapangan Sepak Bola Areba.
Di Pelabuhan Gilimanuk (Bali), sistem penundaan diterapkan di Terminal Kargo, Terminal Bus Gilimanuk, serta UPPKB Cekik untuk kendaraan barang.
"Kami memastikan ketersediaan kapal, optimalisasi operasional, serta pengelolaan antrean kendaraan agar perjalanan arus balik berjalan lancar," kata Yani Andriyanto.
Dia juga mengimbau pengguna jasa angkutan laut lintasan Ketapang-Gilimanuk untuk mengikuti jadwal keberangkatan dan menghindari puncak arus balik.
"Dengan disiplin pengguna jasa dan strategi operasional yang telah disiapkan, kami optimistis dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan efisien bagi masyarakat," kata Yani.
Baca juga: Korlantas terapkan skema arus balik "one way" lokal dan nasional
Baca juga: KAI Daop 1 Jakarta prediksi puncak arus balik penumpang 4-6 April
Baca juga: Dua Dermaga di Pelabuhan Bakauheni dibuka khusus untuk sepeda motor
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
