Gubernur Jatim sebut pesantren harus dijaga untuk generasi bangsa

6 days ago 7

Kediri (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa pondok pesantren harus dijaga, sebab pesantren termasuk lembaga yang turut berperan untuk mencetak generasi bangsa.

Gubernur Khofifah mengatakan bahwa peran pesantren termasuk Ponpes Lirboyo, Kediri, penting, sebab salah satu penyokong pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kekuatan pesantren, ulama, santri, ekosistem di Lirboyo dijaga dan dikuatkan bersama, salah satunya dengan melakukan pengelola limbah dan pemilahan sampah, sehingga dari sampah menjadi rupiah dan memberi berkah," kata Khofifah dalam keterangannya di Kediri, Selasa.

Baca juga: GMNI: Hormati tradisi pesantren sebagai bagian dari identitas bangsa

Gubernur saat menghadiri gelaran "Lirboyo Berselawat" yang dipimpin oleh Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dalam rangka mensyukuri Hari Santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Senin (20/10) malam tersebut menambahkan di Pesantren Lirboyo Kediri juga turut melahirkan banyak ulama bangsa.

"Sampaikan pada dunia dari Lirboyo ada kekuatan menjaga lingkungan dan melahirkan ekonomi pesantren sekaligus melahirkan ulama-ulama untuk membangun peradaban dunia yang luar biasa," kata dia.

Gubernur Khofifah mengajak seluruh santri untuk berjuang di berbagai bidang, yakni politik, pendidikan, ekonomi, hingga teknologi sesuai zamannya.

Hal ini sejalan dengan filosofi kerja "JATIM BISA" yang dicanangkan dalam rangka Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, yakni Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif.

Ia menjelaskan santri harus berdaya dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, inklusif dengan membuka ruang interaksi sosial yang luas, sinergis dengan menjaga ukhuwah antara ulama, umara, dan masyarakat, serta adaptif menghadapi perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai pesantren.

"Dengan semangat 'Jatim BISA', pesantren akan menjadi pusat inovasi yang melahirkan pemimpin berintegritas dan berakhlak mulia," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Khofifah mengajak jamaah mendoakan keselamatan bangsa Indonesia, khususnya Jawa Timur agar senantiasa dalam lindungan Allah SWT, dijauhkan dari bencana, serta dijaga dari perpecahan.

"Marilah kita doakan para ulama, santri, dan pahlawan bangsa yang telah mendahului kita. Semoga mereka mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf dalam acara tersebut juga mengajak seluruh santri dan santriwati agar bisa menjadi garda terdepan bagi agama Islam dan bangsa Indonesia.

Baca juga: Komdigi apresiasi ketegasan KPI kepada Trans7 soal tayangan pesantren

Baca juga: Manajemen Trans7 minta maaf ke Pesantren Lirboyo Kediri

"Siap bela Lirboyo, siap bela NU, siap bela Islam, siap bela Indonesia," kata dia.

Ketua PWNU Jawa Timur K.H. Abdul Hakim Mahfudz juga menyampaikan terima kasih atas penyelenggaraan selawat bersama di Ponpes Lirboyo Kediri.

Di momen peringatan Hari Santri ke-10 kali ini, ia berharap agar berkumpulnya seluruh santri dan santriwati ini bisa mendapatkan Rida Allah SWT. "Yang terpenting adalah kita saling menghargai dan mendukung, tidak boleh terpecah-belah," kata dia.

Turut hadir dalam acara tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo K.H. Abdullah Kafabihi Mahrus, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono, jajaran Forkopimda Jatim, jajaran Kepala Perangkat Daerah Provinsi Jatim serta ribuan Jamaah Syeker Mania yang juga Santri dan Santriwati Ponpes Lirboyo Kediri dan sekitarnya.

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |