Jakarta (ANTARA) - Dompet Dhuafa menyebutkan pihaknya menyalurkan bantuan bagi para penyintas gempa Myanmar, mulai dari bantuan logistik hingga menjalankan dapur umum.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, salah satu anggota tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Dedi Fadlil menyebutkan pihaknya telah menyalurkan 620 paket bantuan berupa makanan, air minum dalam galon, sembako, alat sanitasi, Cash Voucher Assistant (CVA), hingga shelter kit berisi bantal, selimut, dan matras kepada para penyintas.
Dedi menjelaskan dua pekan lebih usai bencana yang melanda Myanmar dan sekitarnya gempa masih sering terjadi pada malam hari membuat para penyintas menjadi khawatir dan trauma. Sehingga, katanya, banyak warga yang memilih tinggal di pinggir jalan.
Baca juga: Indonesia serahkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Myanmar
Merespons hal ini, lanjutnya, Dompet Dhuafa erkomitmen menyalurkan bantuan agar dapat menyentuh para penyintas gempa Myanmar secara menyeluruh. Salah satunya penyaluran bantuan yang berlokasi di Masjid Boung O pada Sabtu (12/4).
"Tak hanya itu, Dompet Dhuafa juga mendirikan dapur umum di Masjid Kyauk, Shwe Thin Thar, Mandalay, yang siap mengolah makanan hangat dan menyalurkan sebanyak 500 kilogram dan 40 liter minyak kepada 1.500 jiwa setiap harinya," kata dia.
Adapun bantuan-bantuan itu, kata Dedi, adalah wujud rasa kepedulian dan solidaritas masyarakat Indonesia kepada sesama manusia di Myanmar. Dia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban para penyintas.
Baca juga: Baznas ajak masyarakat sedekah bantu bangun kembali masjid di Myanmar
Ia menyampaikan jumlah terkini korban gempa Myanmar mencapai sekitar 3.600 orang meninggal, 4.800 orang terluka, dan 148 orang masih dalam pencarian.
"Penyaluran telah dilakukan, namun angka korban kian bertambah, sehingga masih dibutuhkan lebih banyak bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para penyintas, utamanya kamar mandi bersih," ujarnya.
Untuk memastikan bantuan tepat sasaran, Dompet Dhuafa terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Myanmar, Indonesia Search and Rescue (INASAR) dan relawan lokal lainnya.
Baca juga: Korban meninggal gempa Myanmar bertambah jadi 3.600 jiwa
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025