DKI siap revitalisasi bangunan lama seiring implementasi TOD Kota Tua

6 days ago 9

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan siap melakukan revitalisasi melalui pembangunan kembali bangunan lama di Kota Tua, Jakarta Barat seiring implementasi kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD) di kawasan itu.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno mengatakan hal itu saat membuka "TOD Forum 2025" di Museum Mandiri Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa.

Selain itu, akan pula diciptakan ruang-ruang kreatif serta diterapkan desain kota yang terintegrasi di sana, sebagai upaya menjadikan Kota Tua sebagai kawasan dinamis yang mendongkrak ekonomi lokal dan industri kreatif.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara tahunan TOD Fair 2025 yang diselenggarakan MRT Jakarta untuk memperkenalkan konsep TOD di Jakarta.

Baca juga: Pramono berkomitmen benahi dan kembangkan TOD di Kota Tua

Wagub Rano menyebut forum ini menjadi ruang dialog untuk membahas pengembangan Jakarta sebagai kota global yang terus beriringan dengan upaya pelestarian budaya dan warisan sejarah.

”Forum TOD 2025 ini adalah ikhtiar kolektif kita, sebuah ruang untuk merumuskan konektivitas dan keberlanjutan agar Jakarta dapat bergerak sebagai kota global tanpa menghapus sejarah dan kehilangan akar kebudayaan,” kata dia.

Mengambil tema “Preserving Heritage, Shaping Urbanity”, TOD Forum 2025 menjadi wadah strategis untuk menjajaki kolaborasi antara pemangku kepentingan di kawasan cagar budaya, termasuk masyarakat, pengembang, lembaga, dan instansi pemerintah.

"Di tengah transformasi Jakarta menuju kota yang berkelanjutan, inklusif, dan terkoneksi, kami berupaya mewujudkan pembangunan TOD di kawasan cagar budaya Kota Tua," kata Rano.

Salah satu langkah penting dalam transformasi Kota Tua adalah pembangunan MRT Fase 2A (Bundaran HI-Kota Tua).

Baca juga: MRT Jakarta akan revitalisasi Kota Tua dan Harmoni dengan konsep TOD

Rute tersebut melewati banyak bagunan cagar budaya, seperti Gedung Sarinah, Museum Bank Indonesia, Gedung Chandranaya, Pantjoran Tea House, Museum Bank Mandiri, Tugu Jam Thamrin, dan Stasiun Jakarta Kota (BEOS).

"Perpanjangan jalur MRT Utara-Selatan menuju kawasan Kota Tua ini bukan hanya persoalan mobilitas, tapi juga simbol-simbol bahwa masa depan dapat tiba di tempat-tempat yang dahulu menjadi titik bersejarah," ujar Wagub Rano.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |