DKI Jakarta tingkatkan kesiapsiagaan hadapi banjir

9 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi musim hujan yang berpotensi menimbulkan banjir dengan menyiagakan pompa, pengerukan badan air hingga optimalisasi sistem drainase dan waduk.

"Kami tidak menunggu banjir datang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta, Selasa.

Sejak awal Oktober lalu, kata dia, seluruh perangkat daerah sudah bergerak menyiapkan sarana dan prasarana pengendalian banjir.

Menurut dia, melalui sinergi lintas perangkat daerah, berbagai langkah antisipasi dan mitigasi terus dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga Jakarta.

Isnawa mengatakan bahwa upaya mitigasi dilakukan secara menyeluruh, mulai dari menyiagakan pompa, pengerukan badan air, hingga optimalisasi sistem drainase dan waduk.

Baca juga: Jaksel bangun turap di Kali Anak Setu untuk atasi banjir di permukiman

Di sisi lain, BPBD DKI Jakarta memperkuat sistem peringatan dini (early warning system) serta memastikan informasi cuaca dan tinggi muka air dapat diakses masyarakat melalui situs bpbd.jakarta.go.id, media sosial @BPBDJakarta dan aplikasi JAKI.

Kesiapsiagaan adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah menyiapkan infrastruktur dan sistem, sementara masyarakat perlu berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan.

"Dengan sinergi ini, kita wujudkan Jakarta yang tangguh menghadapi musim hujan," kata Isnawa.

Berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta per 17 Oktober 2025, terdapat 560 unit pompa permanen (stasioner) di 191 lokasi dan 627 unit pompa portable (mobile) yang disiagakan di lima wilayah kota administrasi.

Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum mengatakan, untuk melakukan pemantauan dan penanganan genangan secara cepat sebanyak 3.908 personel pasukan biru disiagakan di lapangan.

Baca juga: Perbaikan turap Kali Cipinang di Kelurahan Makasar capai 90 persen

Dia mengungkapkan, upaya lain yang dilakukan adalah pengerukan waduk, situ, embung serta sungai dan saluran penghubung (PHB) untuk meningkatkan daya tampung dan memperlancar aliran air.

Total volume pengerukan hingga pertengahan Oktober mencapai 704.523 meter kubik (m3) yang tersebar di 1.788 titik di seluruh wilayah Jakarta.

Dinas SDA juga mengerahkan 258 unit ekskavator dan 449 unit "dump truck" guna mempercepat proses pengerukan dan pengangkutan sedimentasi.

Selain upaya teknis, Pemprov DKI Jakarta juga menerapkan "Nature-Based Solutions" (NBS) atau pendekatan berbasis alam dalam pembangunan waduk dan embung untuk memperkuat fungsi ekologis pengendalian air.

Baca juga: SDA Jaktim keruk saluran air di Cakung Barat untuk cegah banjir

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |