Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga saat ini belum bisa melakukan perluasan jaringan JakLingko ke daerah penyangga dalam waktu dekat, meski kawasan tersebut lebih membutuhkan.
“Dalam jangka panjang yang sebenarnya Mikrotrans atau Jaklingko itu lebih dibutuhkan di luar Jakarta. Tetapi, itu nanti mungkin lima tahun ke depan,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Pramono mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih akan fokus pada penyempurnaan layanan JakLingko yang sudah ada di dalam Jakarta.
Hal itu, kata Pramono, karena saat ini masih banyak masyarakat yang mengeluhkan pramudi JakLingko ugal-ugalan dan tidak ramah.
“Saya seringkali mendapatkan kritik bahwa yang namanya Jaklingko ngebut, ugal-ugalan, sopinya judes, sebelahnya saudaranya, istrinya, anaknya, yang seperti itu tidak profesional. Saya akan minta kepada Dinas Perhubungan yang seperti itu ditegur,” ujar Pramono.
Untuk itu, evaluasi dan penyempurnaan dinilai penting agar sistem transportasi publik Jakarta benar-benar nyaman dan profesional sebelum melakukan ekspansi ke daerah sekitar.
“Sekarang ini yang kita lakukan adalah untuk Mikrotrans atau Jaklingko tetap seperti sekarang, tetapi harus dilakukan penyempurnaan,” kata Pramono.
Baca juga: Pramono akan berhentikan supir Jaklingko yang mengemudi ugal-ugalan
Baca juga: Diduga sopir mengantuk, angkot Jaklingko tabrak tiang di Tanjung Priok
Baca juga: Pramono janji perluas Mikrotrans JakLingko hingga daerah penyangga
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































