Dinsos Kalsel mitigasi dampak puncak musim kemarau 2025

6 hours ago 3

Banjarmsin (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan (Dinsos Kalsel) memitigasi potensi maupun dampak saat memasuki puncak musim kemarau seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang diperkirakan terjadi pada Agustus hingga September 2025.

"Dinsos Provinsi Kalsel telah mempersiapkan peralatan, personel, tenda evakuasi, hingga rumah aman (safe house)," kata Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinsos Provinsi Kalsel Achmadi dikonfirmasi Banjarmasin, Selasa.

Achmadi mengatakan Dinsos Provinsi Kalsel berupaya secara maksimal mengantisipasi dan mengurangi dampak dari musim kemarau maupun potensi kebencanaan, seperti kebakaran hutan lahan (karhutla).

Baca juga: Pemprov Kalsel basahi lahan guna cegah karhutla dekat bandara

Achmadi mengatakan rumah aman tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan eksodus warga seperti yang pernah terjadi pada periode sebelumnya, saat warga dari Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengungsi ke Banjarmasin akibat bencana asap.

Dinsos Kalsel menyiapkan salah satu ruangan yang dilengkapi dengan tempat tidur, alat pendingin ruangan, makanan, dan area bermain anak-anak sebelum dirujuk ke rumah sakit jika kondisi kesehatan masyarakat terganggu.

Dinsos Provinsi Kalsel juga telah meninjau Panti Perlindungan Rehabilitasi Sosial Anak dan Remaja (PPRSAR) Mulia Satria sebagai posko utama karhutla yang berada di depan Bandara Syamsudin Noor, Kota Banjarbaru.

"Posko ini digunakan untuk pusat koordinasi, termasuk briefing bagi para pilot pemadam udara, serta tempat rapat penanganan darurat," ungkap Achmadi.

Dinsos Provinsi Kalsel juga menyiapkan logistik dan armada pendukung, antara lain tiga unit mobil tangki berkapasitas 5.000 liter, empat mesin pemadam kebakaran, dan empat unit mobil double cabin yang siap siaga selama 24 jam.

Baca juga: BPBD Kalsel tangani karhutla tujuh titik di tiga kabupaten/kota

Baca juga: BPBD Kalsel terima empat helikopter dari BNPB untuk tangani karhutla

“Personel Dinsos Kalsel sudah siap. Jika sewaktu-waktu kondisi darurat terjadi, mereka akan segera diberangkatkan,” tutur Achmadi.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi (BMKG) memprakirakan puncak musim kemarau terjadi pada periode Agustus-September 2025 di wilayah Provinsi Kalsel.

Saat ini, sebagian besar wilayah di Provinsi Kalsel telah memasuki masa peralihan musim kemarau, meskipun masih tergolong kemarau basah dengan intensitas hujan yang masih terjadi pada beberapa daerah.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |