Mukomuko (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, membentuk Rabies Center di semua pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) pada 2025 untuk menanggulangi kasus gigitan hewan penular rabies di daerah ini secara cepat dan tepat.
Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo, di Mukomuko, Senin, mengatakan saat ini sudah ada delapan Rabies Center di delapan dari 17 puskesmas di daerah ini.
"Tahun depan, semua puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini menjadi Rabies Center," katanya.
Ia menyebutkan, delapan puskesmas yang menjadi Rabies Center, yakni Puskesmas Ipuh, Pondok Suguh, Bantal, Penarik, Lubuk Pinang, Kota Mukomuko, Selagan Raya, dan Teras Terunjam.
Baca juga: Mukomuko targetkan vaksinasi rabies pada 2.700 hewan peliharaan
Pembentukan Rabies Center di semua puskesmas wilayah ini, kata dia, bertujuan untuk mengatasi keterlambatan dalam penanganan pasien untuk mendapatkan vaksin antirabies (VAR).
"Kalau pasien gigitan hewan penular rabies terlambat mendapat VAR, yang ditakutkan penyakit rabies ini dapat merusak susunan saraf pusat dan menyebabkan kematian," ujarnya.
Setelah pembentukan Rabies Center di puskesmas di wilayah ini, kata dia, puskesmas tersebut dilengkapi dengan sarana prasarana dan disediakan VAR.
Ia mengatakan, pembentukan Rabies Center di semua puskesmas karena sudah ada petugas kesehatan khusus yang memiliki keahlian setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan petugas kesehatan lain.
Baca juga: Vaksinasi rabies di Bengkulu capai 100 persen
Kemudian, petugas kesehatan ini rutin mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan penanganan rabies di luar daerah ini.
Sementara itu, jumlah kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan kera di daerah ini bertambah menjadi 101 orang, dari sebelumnya 92 orang.
"Sebanyak 101 kasus gigitan HPR tersebut terhitung sejak bulan Januari hingga November 2024," katanya.
Dari 101 pasien gigitan HPR tersebut, kata dia, yang paling banyak terjadi pada Januari 2024 yakni 16 pasien, kemudian Februari 12 pasien, Maret 13 pasien, April 10 pasien, Mei tiga pasien, Juni delapan pasien.
Baca juga: Dinkes Bengkulu imbau warga beri vaksin hewan peliharaan cegah rabies
Kemudian selama tiga bulan berturut-turut yakni Juli, Agustus, dan September, masing-masing tujuh pasien. Selanjutnya Oktober dan November masing-masing sembilan kasus.
"Untuk mencegah penularan penyakit rabies, Dinkes menyiapkan 192 vial vaksin antirabies bagi warga yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies," ujarnya.
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024