Dermatolog sarankan sunscreen digunakan tiap 2 jam meski sedang hujan

1 month ago 17

Jakarta (ANTARA) - Dermatolog lulusan Universitas Padjajaran menyarankan masyarakat untuk tetap memakai sunscreen (tabir surya) dengan metode re-apply (penggunaan kembali) tiap dua jam sekali meski sedang hujan atau beraktivitas di dalam ruangan guna menjaga kulit wajah tetap sehat.

“Penggunaan sunscreen itu memang dasar, jadi misal dari pagi kita bangun tidur, itu perlu dipakaikan sunscreen karena meski sedang hujan, matahari itu tetap ada. Mungkin tidak terasa tapi sinar UV tetap ada,” kata dr. Tiara R. Arianto, Sp.DVE usai menghadiri sebuah konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Tiara menjelaskan sunscreen dapat melindungi area kulit luar wajah cepat mengalami penuaan dini yang ditandai dengan adanya timbul garis halus, kerutan, bitnik hitam (flek) hingga kulit menjadi kusam.

Pemakaian ulang sunscreen tersebut berlaku baik bagi perempuan maupun laki-laki. Baik setelah beraktivitas, sunscreen hilang karena tersapu keringat dan lain sebagainya.

Baca juga: Kiat memilih sunscreen untuk kulit rentan jerawat

Baca juga: Wajah berjerawat tetap harus pakai sunscreen jaga kesehatan kulit

Walaupun kini cuaca dapat dikatakan ekstrem karena seringkali berubah-ubah, ia menekankan sunscreen tetap penting untuk digunakan.

“Penggunaan sunscreen-nya itu jangan pelit-pelit ya, karena masing-masing kulit itu membutuhkan takaran. Kalau kita mau konversi sendiri, sunscreen bisa kita gunakan sebanyak dua ruas jari. Itu mencakup kebutuhan sunscreen laki-laki dan perempuan,” ucap dia.

Tiara juga menekankan bahwa pengaplikasian sunscreen juga penting bagi usia anak-anak. Dengan catatan, sunscreen yang dipakai harus memiliki formula yang dikhususkan pada usia anak.

Terkait hal ini, orang tua harus lebih peduli membaca komposisi bahan-bahan yang ada di dalam formula sunscreen guna mencegah terjadinya timbul alergi. Orang tua juga diimbau untuk tidak memberikan sunscreen milik orang dewasa.

“Coba dilihat produk sunscreen yang memang ramah untuk anak karena untuk mereka itu berbeda. Ada beberapa komposisi yang tidak boleh ada di sunscreen anak,” ucap Tiara.

Sedangkan pada anak yang berusia 0 sampai 6 bulan, orang tua lebih disarankan untuk menjaga kulit anak dengan memberikan perlindungan dari luar. Contohnya, mengenakan topi pada kepala anak atau menggunakan stroller dengan tudung yang ditutup.

“Kalau untuk usia setelah enam bulan boleh diberikan sunscree tapi tetap harus yang untuk anak-anak ya, bukan produk untuk dewasa,” ujar dia.

Baca juga: Kelebihan penggunaan "sunscreen spray" bagi pria

Baca juga: Arti SPF pada sunscreen dan mengapa penting untuk kulit?

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |