Karawang (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan agar pengembang untuk memperhatikan tata ruang di kawasan perumahan agar saat musim hujan tidak terjadi banjir.
"Pengembang perumahan jangan asal membangun. Tapi juga harus betul-betul memperhatikan tata ruang di kawasan perumahan yang dibangunnya," kata Dedi saat sosialisasi kredit program perumahan dan penguatan ekosistem perumahan di Karawang, Senin.
Selama ini, lanjut dia, para pengembang perumahan yang seringkali mempromosikan hunian dengan jargon aman dan nyaman, justru sering dilanda banjir saat musim hujan.
Menurut dia, kondisi itu terjadi karena tata ruang di kawasan perumahan itu tidak tertata dengan baik.
Dedi menjelaskan, pembangunan perumahan harus dirancang secara menyeluruh dengan memperhatikan ketahanan lingkungan, pengelolaan sampah, serta penyediaan fasilitas umum, pendidikan dan jaringan air yang memadai.
Hal-hal tersebut mutlak harus dilakukan agar kawasan perumahan tidak menjadi daerah yang langganan banjir saat musim hujan.
Dia menegaskan, dampak banjir itu jangan dianggap remeh. Itu bukan hanya kerusakan fisik, tetapi bisa menjadikan warga ke jurang kemiskinan baru.
"Seperti penghuni rumah sangat sederhana, mereka punya kasur dari hasil kredit, punya kompor dari kredit, punya TV dari kredit, lemari es dari kredit. Kena banjir? Hancur. Kreditnya tetap harus dibayar, perkakasnya rusak, utangnya naik lagi," kata dia.
Baca juga: RPJMD 2025-2029 Jabar disahkan dengan fokus penataan desa-tata ruang
Baca juga: Gubernur Jabar prioritaskan pembangunan desa penghasil pajak pada 2026
Dedi mengaku mendukung penuh program pembangunan perumahan yang digagas pemerintah pusat melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Alasannya, karena pembangunan perumahan secara otomatis dapat memberikan "multiplier effect" bagi perekonomian masyarakat. Mulai dari tumbuhnya kontraktor lokal, tukang bangunan, sopir angkutan bahan, toko bangunan, hingga warung-warung kecil di sekitar kawasan perumahan. (KR-MAK)
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
