Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku ingin para pakar untuk segera melakukan kajian terkait dampak lingkungan pada proyek kawasan wisata yang dibangun oleh Eiger baik di kaki Tangkuban Parahu (KBB) dan Kawasan Puncak.
Dedi mengungkapkan akan melibatkan para pakar untuk melakukan audit, untuk menilai dampak perubahan tata ruang dan pembangunan di daerah resapan terhadap ekonomi dan ekologi.
"Kami sudah bersurat (pada pihak terkait). Agar pakar melakukan pemeriksaan dampak dari perubahan tata ruang, dampak dari pembangunan di daerah resapan itu. Implikasinya apa terhadap ekonomi maupun ekologi," kata Dedi di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Dedi menjelaskan hasil kajian para pakar itu akan menjadi kebijakan selanjutnya yang akan dikeluarkan oleh Pemprov Jabar. Namun dia juga mengaku telah memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup untuk menyegel Proyek Eiger Camp di Tangkuban Parahu.
"Tapi kalau Eiger sudah saya tetapkan tidak boleh dilanjutkan," ujarnya.
Untuk proyek Eiger di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, dirinya juga meminta dilakukan kajian serupa, namun untuk kewenangan di sana, disebutnya berada di Kementerian Lingkungan Hidup.
"Kementerian Lingkungan Hidup sudah berjanji setelah Lebaran akan dilakukan pembongkaran secara bersama-sama dan Pemprov Jabar sangat siap untuk mendampingi," kata dia.
Baca juga: Jabar minta pakar evaluasi kegiatan ekonomi di pegunungan-perbukitan
Baca juga: Pemkab Bogor: 253,66 hektare izin Eiger Adventure Land dari Kemenhut
Pembongkaran di Puncak, ujar Dedi, akan terjadi pada banyak tempat di sana. Meski dirinya mengaku tidak mengetahui jumlahnya, karena disebutnya Pemprov Jabar konsisten agar semua yang melanggar ditertibkan seperti yang dilakukan terhadap Hibisc Fantasy.
"Semua dong, yang melanggar enggak usah lagi (membangun). Kita ini kan enggak ada lagi cerita A B C D enggak lah. Pak Presiden Prabowo itu sudah jelas ngomongnya yang melanggar aturan tindak, itu aja," tuturnya.
Terlebih, kata Dedi, yang ada di Kawasan Bandung Utara (KBU), menurut dia, daerah tersebut perlu penanganan serius. Ia lebih sependapat bahwa kawasan itu untuk dihijaukan kembali sebagaimana fungsinya.
"Ya, nanti kita kaji secara bersama. Saya katakan itu bukan kesalahan pengusaha, tapi kesalahan pemerintah. Tetapi kan kita ingin menyelamatkan lingkungan, tidak bicara lagi salah dan benar. Bicara dalam manfaat bagi kepentingan masyarakat. Dan itu daerah situ kan (Eiger Camp) di sebelah sana Situ Lembang. Daerah untuk latihan Kopassus," katanya menambahkan.
Sebelumnya, proyek Eiger Camp yang ada di Kabupaten Bandung Barat itu mencuat setelah terpotret masyarakat. Foto proyek itu diunggah oleh Ketua Asosiasi Profesi Pemandu Geowisata Indonesia (PGWI).
Sementara proyek Eiger Adventure Land, mencuat menyusul terjadinya banjir besar di kawasan Puncak, Depok, Bekasi, Jakarta yang diduga disebabkan pembangunan di kawasan Puncak salah satunya yang dibangun Eiger.
Baca juga: Gubernur Jabar menangis lihat alih fungsi lahan ugal-ugalan di Puncak
Baca juga: KLH: Penataan hulu perlu dilakukan guna perbaiki kondisi DAS Ciliwung
Baca juga: Bobobox dukung penataan kawasan wisata Puncak
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025