Catat sejarah, Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 Jakarta dimulai

1 week ago 6

Jakarta (ANTARA) - The 53rd Artistics Gymnastics World Championship atau Jakarta Gymnastics 2025 resmi dimulai, Minggu, di Indonesia Arena, Jakarta, mencatatkan sejarah menjadi Kejuaraan Dunia Senam Artistik pertama yang digelar di Asia Tenggara.

Presiden Federasi Gimnastik Internasional Morinari Watanabe menyebut Jakarta ideal sebagai kota penyelenggaraan. Watanabe juga berterima kasih atas kerja keras Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) dan panitia penyelenggara.

"Jakarta, kota yang kaya akan budaya, masyarakatnya yang hangat, dan dinamis, adalah kota yang sempurna untuk menyelenggarakan Kejuaraan Dunia," kata dia dalam pembukaan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 Jakarta.

Watanabe juga mengapresiasi Federasi Gimnastik Indonesia (FGI), yang diketuai Ita Yuliati, dan semua panitia lokal yang terlibat.

"Dedikasi dan profesionalisme kalian sangat menginspirasi," tutur dia.

Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia Ita Yuliati mengatakan akan yang diikuti lebih dari 400 atlet dari seluruh dunia itu bukan sekadar kompetisi.

"Ini adalah asa dan mimpi Gimnastik Indonesia yang menjadi nyata, sebuah tonggak dalam perjalanan kami untuk menumbuhkan dan menggelorakan gimnastik di Indonesia secara lebih luas dan masif," ujar Ita.

Baca juga: Mari nikmati Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta

Baca juga: Alarice siap jalani debut di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025

Ita juga menyebut kejuaraan tersebut tak hanya menjadi panggung untuk menunjukkan keunggulan, tetapi juga perjalanan lahirnya cerita-cerita inspiratif dan menjadi motivasi generasi muda gimnastik Indonesia.

"Agar mereka selalu mengingat bahwa tidak ada mimpi yang terlalu tinggi dan tidak ada gerakan yang terlalu sederhana untuk tampil di panggung dunia," kata Ita.

Dalam sambutannya, Ita juga mengajak hadirin memberikan penghormatan terakhir (final salute) untuk Naufal Takdir Al Bari.

Naufal tidak sempat mencicipi kemegahan podium Kejuaraan Dunia karena wafat di Penza, Rusia, 25 September 2025. Dia meninggal di usia 19 tahun.

"Di tempat ini, pernah tumbuh sebuah harapan dari gymnast muda kami, Naufal Takdir Al Bari, yang tak sempat menggenapi mimpinya untuk tampil di kejuaraan dunia. Namun, semangat Naufal tetap hidup, menjadi bagian dari semangat kita semua," kata Ita.

Ita mengajak semua pihak untuk menyukseskan kejuaraan ini dan menginspirasi dunia.

“Mari mulai kompetisi ini dan selamat bertanding," ujar Ita.

Baca juga: Eva Butar butar minta atlet nikmati bertanding di Kejuaraan Dunia

Baca juga: FIG bela keputusan Indonesia untuk tidak beri visa ke Israel

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |