Buleleng, Bali (ANTARA) - Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra bersama Kepolisian Resor Buleleng menanam jagung di lahan hutan perkotaan milik pemerintah daerah setempat sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan.
"Kami mendorong terus upaya-upaya yang dilakukan secara kolaboratif untuk mengoptimalkan diversifikasi bahan pangan pokok selain beras," kata Sutjidra saat ditemui usai melakukan Penanaman Bibit Jagung "Goak Poleng" Bersama Polres Buleleng di Hutan Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Rabu.
Ia mengatakan bahwa lahan-lahan tidur yang ada di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut untuk bisa ditanami bahan pangan pokok seperti jagung untuk memaksimalkan kemandirian pangan.
Ia juga menyampaikan lahan-lahan pangan selain padi di sawah, harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemandirian pangan di Kabupaten Buleleng.
Data yang dimiliki Pemkab Buleleng menunjukkan lahan dari sawah basah untuk menghasilkan beras jumlahnya masih kurang dimiliki oleh Kabupaten Buleleng.
Hal ini juga disebabkan karena terjadinya alih fungsi lahan. Banyak masyarakat yang mengalih fungsi lahan sawahnya menjadi lahan pertanian untuk mendapatkan nilai ekonomi yang lebih tinggi dari tanaman padi.
"Setelah terdata, jumlahnya jadi sangat kurang. Awalnya data yang kami miliki sekitar 6.900 ternyata eksistensinya 6.400 hektar. Dan itu pun kalau produksinya bagus belum cukup juga untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kabupaten Buleleng," ungkapnya
Menurutnya bahwa upaya-upaya untuk memasyarakatkan dan menyediakan kombinasi makanan pokok pengganti beras juga perlu diintensifkan.
Inisiatif kombinasi pangan pengganti beras itu dinilainya perlu dikerjakan sehingga ke depannya Buleleng berangsur-angsur mampu untuk mengurangi mendatangkan bahan pangan beras maupun pengganti beras dari luar.
Salah satu upaya yang dikerjakan ialah pemanfaatan benih jagung hibrida unggul dengan merek "Goak Poleng" yang hari ini ditanam di Hutan Kota Singaraja.
"Kolaborasi dan Kepala Dinas Pertanian dan Bapak Kapolres sudah bisa membuat sebuah inovasi bibit jagung hibrida ini. Kalau empat bulan ke depan ini bagus benihnya, ini akan di kita sebarkan ke seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Buleleng dan membangkitkan kembali lahan-lahan tidur," papar Sutjidra.
Lebih lanjut, Sutjidra menambahkan ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat Kabupaten Buleleng harus semakin serius dikerjakan.
Adanya dukungan pihak-pihak lain seperti Bulog, kebutuhan pangan pokok di Buleleng senantiasa bisa dipenuhi.
Namun, imbuh dia dengan banyaknya kebutuhan masyarakat, upaya kemandirian pangan harus semakin diintensifkan.
Tidak hanya dalam segi kuantitas, namun juga menyediakan pangan berkualitas bagi masyarakat.
"Kemandirian pangan baik itu dari jumlahnya, kualitasnya, kemudian yang yang paling penting itu kesinambungannya. Jadi, berkelanjutan ya. Jangan sampai sekarang saja terpenuhi tapi ke depan nah mandek lagi," katanya.
Dirinya mengajak seluruh forum koordinasi pimpinan daerah dan masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi memikirkan kelanjutan kemandirian pangan di Buleleng bisa tercapai.
Baca juga: Buleleng menjadi penyumbang produksi jagung terbesar di Bali
Pewarta: IMBA Purnomo/Rolandus Nampu
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025