Purwokerto (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyumas mengebut program pengadaan cadangan pangan nasional melalui serap gabah dan beras (sergab) seiring dengan masih berlangsungnya masa panen raya di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah.
"Dalam pelaksanaan sergab, kami dibantu teman-teman dari TNI. Babinsa mengawal kami di lapangan tanpa kenal lelah maupun waktu," kata Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyumas Prawoko Setyo Aji di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Bahkan, kata dia, personel Babinsa sering kali mengawal Tim Jemput Gabah Bulog di sawah hingga tengah malam guna memaksimalkan penyerapan.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan realisasi penyerapan gabah hingga saat sekarang telah mencapai 15.391 ton, sedangkan beras sebesar 11.636 ton.
"Kalau setara beras mendekati 20.000 ton. Jumlah tersebut masih terus bertambah, karena rata-rata serapan gabah dan beras masing-masing berkisar 300-600 ton per hari," katanya.
Oleh karena keterbatasan lantai jemur di gudang-gudang Bulog maupun mitra, kata dia, proses penjemuran dibantu oleh TNI dengan memanfaatkan halaman Markas Kodim 0701/Banyumas, Markas Korem 071/Wijayakusuma, dan lahan TNI lainnya.
Menurut dia, hal itu dilakukan agar penyerapan gabah dapat berjalan dengan optimal.
"Yang menarik justru di Cilacap karena salah satu mitra kami yang juga Kepala Desa Kaliwungu Kecamatan Kedungreja, yakni Pak Yatirin memberdayakan masyarakat sekitar untuk membantu penjemuran gabah meskipun wilayah setempat belum panen," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, Yatirin selaku mitra kerja Bulog Banyumas melakukan penyerapan gabah hasil panen petani dari daerah lain.
Sebelum dibawa ke Gudang Bulog, lanjut dia, gabah tersebut selanjutnya dijemur di sepanjang jalan desa yang panjangnya lebih dari 1 kilometer dengan melibatkan warga sekitar dalam penjemurannya.
"Apa yang dilakukan Pak Yatirin pun viral di media sosial karena disebut penjemuran gabah terpanjang," kata Prawoko.
Baca juga: Harga Rp6.500/kg, Bupati Banyumas ajak petani jual gabah ke Bulog
Baca juga: Bulog Banyumas mulai serap gabah hasil panen mengacu HPP terbaru
Baca juga: Bulog Banyumas pantau perkembangan harga beras di tingkat petani
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025