BSN dan Kemenkes kembangkan standar nasional untuk "smart hospital"

15 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Badan Standardisasi Nasional (BSN) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Perkumpulan Teknik Pelayanan Kesehatan Indonesia (PTPI), dan pemangku kepentingan lainnya tengah menginisiasi pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI) "Smart Hospital".

"Pengembangan SNI Smart Hospital ini sejalan dengan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden 2025-2029, yang menargetkan terwujudnya rumah sakit kabupaten/kota yang lengkap dan modern," ujar Plt Kepala BSN, Y. Kristianto Widiwardono saat membuka kegiatan International Healthcare Engineering Fair (INAHEF) 2025 di Jakarta pada Kamis.

Dia menjelaskan bahwa kehadiran standar itu bertujuan menjadi tonggak penting bagi transformasi sistem pelayanan kesehatan nasional menuju rumah sakit pintar yang lebih terintegrasi, efisien, aman, dan berkelanjutan.

Meski akses masyarakat terhadap layanan kesehatan terus meningkat, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah di sektor ini, khususnya dari sisi infrastruktur dan pemerataan fasilitas.

Kristianto menambahkan, BSN juga menyelenggarakan Sosialisasi dan Diskusi Nasional Rancangan SNI Smart Hospital pada 23-25 Oktober 2025 dalam acara INAHEF 2025. Kegiatan itu akan membahas rencana implementasi serta peta jalan penerapan SNI Smart Hospital nasional untuk periode 2026-2029.

Baca juga: Komisi VII DPR gandeng BSN sosialisasi standarisasi produk bagi UMKM

Mengutip CEOWORLD Magazine pada 2 April 2024, Indonesia menempati peringkat 39 dari 110 negara dalam Indeks Layanan Kesehatan dengan skor 42,99 dari 100. Dari sisi infrastruktur medis dan tenaga kesehatan profesional, Indonesia memperoleh skor 64,37, untuk akses obat dan biaya 54,02, serta skor kesiapan pemerintah 55,79.

Kondisi serupa terlihat dalam laporan Statice Health International per 12 Mei 2024. Menurut data itu, hingga 2022 Indonesia memiliki 1.058 rumah sakit umum, 1.927 rumah sakit swasta, dan 10.205 puskesmas yang menjadi ujung tombak layanan primer.

Namun, sebanyak 62,9 persen penduduk masih kesulitan memperoleh layanan kesehatan, dan 60,8 persen belum memiliki akses ke fasilitas kesehatan primer.

Hingga September 2025, BSN telah menetapkan 15.993 SNI, di antaranya 521 SNI yang berkaitan langsung dengan alat dan fasilitas kesehatan.

Melalui SNI Smart Hospital, BSN berkomitmen untuk terus mendukung terwujudnya sistem layanan kesehatan Indonesia yang berdaya saing global, berorientasi pasien, dan berkelanjutan

Baca juga: RI kembangkan SNI Smart Hospital guna integrasikan layanan kesehatan
Baca juga: BSN tetapkan standar wadah makan baja digunakan di MBG

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |