Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa bioprospeksi dapat menggali lebih banyak potensi ekosistem mangrove di Indonesia dari sektor lain, termasuk dari segi pemanfaatan untuk produk bernilai ekonomi.
"Ada satu hal yang menurut kami di Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, itu bisa menjadi salah satu bendera juga. Kalau saya katakan ini bisa menjadi multibillion business, apa itu? Yaitu, terkait bioprospeksinya," kata Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN, Andes Hamuraby Rozak dalam dialog yang diadakan CIFOR di Jakarta, Selasa.
Baca juga: BRIN dorong usaha kosmetik lewat riset bioprospeksi lendir keong darat
Andes mengingatkan bahwa upaya konservasi tidak hanya berupa menjaga sesuai dengan cara mempreservasi, tapi juga ada aspek dari pemanfaatan yang berkelanjutan.
Proses bioprospeksi, yaitu kegiatan mengeksplorasi dan penapisan sumber daya alam untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi, juga penting dilakukan di mangrove, mengingat Indonesia memiliki luasan sekitar 3,44 juta hektare, menurut Peta Mangrove Nasional.
Dia memberikan contoh bagaimana bioprospeksi dapat menemukan tumbuhan yang komponennya memungkinkan untuk digunakan dalam obat-obatan. Mengingat beberapa masyarakat yang berada di sekitar kawasan mangrove memiliki kearifan lokal memanfaatkan beberapa jenis tanaman untuk pengobatan.
BRIN juga telah merencanakan untuk melakukan bioprospeksi di ekosistem mangrove, sebagai bagian dari upaya mendukung pembangunan nasional yang tengah digenjot oleh pemerintah.
Baca juga: KLHK ingatkan bioprospeksi dapat mendukung pertumbuhan ekonomi
Baca juga: KLHK sebut bioprospeksi potensial untuk mendongkrak ekonomi
"Kalau memang itu bisa dilakukan, kita bisa melakukan bioprospeksi, saya kira itu sangat luar biasa. Mudah-mudahan tahun depan kita mencoba, karena ini melibatkan high end, kita mencoba untuk melengkapi infrastruktur riset yang ada di BRIN," jelasnya.
Dia juga mengajak pemangku kepentingan lain untuk berkolaborasi mengembangkan riset tersebut, mengingat BRIN kini dapat menyediakan platform riset yang dapat dimanfaatkan pihak lain di luar lembaga tersebut.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024