BPOM: Keamanan pangan yang baik mampu dukung pertumbuhan ekonomi

6 days ago 9

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan, keamanan pangan yang baik mampu mendukung cita-cita pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun dengan menarik investor serta meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, Taruna menyebutkan BPOM berkontribusi sebesar hampir Rp6 ribu triliun per tahun melalui pemberian sertifikasi, izin, rekomendasi, dan persetujuan yang dapat membantu industri meraih keuntungan.

Dia menilai kontribusi tersebut dapat ditingkatkan menjadi Rp7 ribu-Rp8 ribu triliun per tahun dengan adanya penguatan keamanan pangan yang dapat menarik investor ke Indonesia.

"Contoh yang mungkin kita percepat, yakni izin-izinnya tetapi tidak menurunkan standar, kualitas, dan keamanan tentunya. Dengan segala cara yang kita bisa lakukan untuk membantu rakyat kita hingga akhirnya suatu ketika rakyat kita negeri kita bisa mencapai Indonesia Emas," katanya.

Dia menyebutkan bahwa indikator negara maju sangat jelas, yakni peningkatan ekonomi yang awalnya hanya 4.700 dolar AS per tahun per individu menjadi 6.000 dolar AS per tahun.

Baca juga: BPOM latih lebih dari 100 ribu orang kuatkan keamanan pangan RI

"Suatu ketika pada tahap 20 tahun mendatang Indonesia sudah 12.500 dolar AS sebagai batas standar penghasilan rata-rata penduduk Indonesia," katanya.

Jika angka itu tercapai, kata dia, artinya Indonesia sudah menjadi negara maju. Taruna menyebutkan bahwa Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa) menjadi sebuah investasi kesehatan untuk membangun SDM yang unggul di masa depan guna mencapai Indonesia Emas.

Menurut dia, inisiatif itu juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang keamanan pangan. Mengutip data WHO, katanya, 1 dari 10 orang sakit karena makanan yang terkontaminasi, dan tiap tahunnya 420 ribu orang meninggal karena pangan terkontaminasi.

Selain itu, kata dia, anak-anak di Indonesia juga mengalami masalah gizi, seperti stunting, wasting, kelebihan berat badan, bahkan obesitas.

"Kalau masalahnya yang merupakan prinsip dasar yaitu makanan, minuman, dan kebutuhan pokok ini yang bermasalah berarti masa depan anak-anak kita bisa menjadi masalah. Bisa menjadi katastrofi," katanya.

Baca juga: BPOM: UMKM harus terapkan keamanan pangan untuk tembus pasar ekspor

Oleh karena itu, Melalui Germas Sapa dan sebagai penguatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), pihaknya telah melatih sebanyak lebih dari 100 ribu orang terkait keamanan pangan guna mencapai angka pertumbuhan ekonomi tersebut.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |